SATU HAL
Oleh Nandar Dinata
Satu hal…
Yang tak selalu sanggup aku tahan
Yang tak pernah bisa aku tepiskan
Sampai kini masih melekat dalam angan
Pun jua tak pernah lepas dari pandangan
***
Satu hal…
Sampai kini masih terlalu indah mengisi ruang hati
Bersemayam dalam ranum sebongkah sukma
Nyaman menetap dan tinggal dalam relung jiwa
Entah sampai kapan ia akan selalu ada disana
***
Satu hal…
Membuat hati luruh melara
Berkawan dengan duka nestapa mengikis sukma
Yang tak pernah sanggup tertafsiri oleh logika
Akan dalamnya makna yang lembut tersirat olehnya
***
Satu hal…
Seringkali aku harus berkeluh dan gusar karenanya
Gelisah dan gundah adalah nyanyian sunyi dalam jiwa
Meski tak bisa tertepis olehku akan lara jiwa
Ketika rindu tak pernah letih memanggil dalam dada
Menyisakan perih dan derita yang mesti ku rasa
***
Satu hal…
Yang membuat rindu yang tak pernah sepi menyapa
Pun benih rasa yang masih tertanam dalam jiwa
Masih tetap senantiasa terjaga
Hingga masa kan tiba untuk kita mengecap bahagia
***
Satu hal…
Yang tak pernah selalu bisa terungkap dalam kata
Tentangmu, karenamu indah rasa ini kan tetap tumbuh dalam jiwa
Rasa yang memenuhi reruangan jiwa dan raga
Akan adaku, adamu kemudian menjadi satu adanya
Kita, selamanya.
[ND]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar