Bulan Juni hingga Agustus merupakan saat terbaik untuk berkemah,
setidak-tidaknya di wilayah Indonesia sebelah barat. Pada umumnya di
bulan-bulan ini, cuaca relatif kering (jarang hujan) dan langit cerah
sehingga jarak pandang pun maksimal. Selain itu, Juni-Juli juga
merupakan waktu libur siswa-siswi sekolah.
Berikut ini adalah tujuh tempat terbaik untuk berkemah di Jawa Barat
yang kami rekomendasikan. Mengapa hanya di seputar Jawa Barat? Alasan
utamanya agar tak terlalu jauh dari Jakarta.
Selain itu, pertimbangan utama dalam menentukan lokasi-lokasi ini
adalah nuansa petualangan atau penjelajahan yang kental. Kendati
bernuansa petualangan, sebagian dari lokasi-lokasi ini cocok untuk
berkemah bersama keluarga, termasuk membawa anak-anak. Hanya satu atau
dua destinasi yang membutuhkan persiapan dan perencanaan yang sangat
matang apabila ingin membawa anak-anak.
Pertimbangan lainnya, tentu saja, adalah aspek fotografis. Ketujuh
tempat ini merupakan lokasi ideal untuk fotografi, karena nuansa
khasnya, atau banyaknya hal menarik yang dapat difoto.
1. Alun-Alun Suryakencana
Lokasi: Gunung Gede, Taman Nasional Gede Pangrango
Lembah ini terletak pada ketinggian antara 2.500-2.750 meter di atas
permukaan laut, diapit oleh kubah puncak Gunung Gede dan punggungan
Gunung Gemuruh. Jalur pendakian resmi yang waktu tempuhnya paling cepat
adalah melalui Pos Gunung Putri, Pacet, tak jauh dari Cipanas. Melalui
Pos Gunung Putri yang memiliki jalur cukup terjal, pendaki yang bugar
dapat mencapai Suryakencana dalam waktu paling lambat empat jam. Namun,
apabila mendaki bersama keluarga, waktu tempuh dapat mencapai dua kali
lipat.
Pastikan memulai pendakian di pagi hari agar tidak kemalaman saat
tiba di Suryakencana. Catatan: Tidak disarankan membawa anak berusia di
bawah 10 tahun. Untuk rencana berkemah bersama keluarga, pastikan
menggunakan jasa porter.
2. Situgunung
Lokasi: Gunung Gede, Taman Nasional Gede Pangrango
Seperti namanya, Situgunung merupakan suatu situ (danau kecil) di
gunung. Lokasinya di lereng Gunung Gede-Pangrango, atau di sekitar batas
taman nasional. Di sana, aktivitas seperti berkano atau naik perahu
karet dapat dilakukan. Suatu sisi danau ini terkenal di kalangan peminat
fotografi lanskap karena pada pagi hari ketika cuacanya tepat,
larik-larik sinar matahari jatuh ke danau dan pepohonan di tepi danau
secara menakjubkan.
Beberapa ratus meter dari lokasi situ juga terdapat Tanakita, suatu
lahan perkemahan yang didesain secara cantik oleh Rakata, rekanan taman
nasional. Tersedia tenda-tenda yang masuk kategori “mewah” untuk ukuran
kegiatan di alam bebas. Fasilitas pun lengkap, mulai dari kamar mandi,
ruang makan, dan saung-saung untuk menikmati pemandangan dan kesejukan
udara. Ini tempat terbaik untuk menyaksikan matahari terbenam.
Sembari berkemah, wisata mengarungi sungai dengan ban, trekking
menuju Air Terjun (Curug) Sawer dapat menjadi pilihan, seperti halnya
jalur-jalur bersepeda. Agenda permainan atau ketangkasan luar ruang juga
dapat dilakukan apabila telah memesan jauh-jauh hari sebelumnya.
Situgunung dapat dicapai dengan menempuh jalan raya Bogor-Sukabumi.
Setiba di pertigaan Pasar Cisaat (sebelum Sukabumi), ambil jalan yang
belok ke kiri. Terus saja hingga tiba di gerbang taman nasional.
3. Gunung Guntur
Lokasi: Garut
Terletak di ketinggian sekitar 2.200 meter di atas permukaan laut,
pada suatu punggung gunung yang merupakan bagian puncak dari Gunung
Guntur terdapat lokasi berkemah yang indah. Letaknya hanya beberapa
belas meter dari beton trianggulasi. Di sana terdapat dua pohon cantigi
kecil yang lebih tinggi dibanding pepohonan perdu. Dari titik itu,
apabila cuaca cerah, kita dapat memandang Gunung Cikuray dan Gunung
Papandayan, bahkan puncak Gunung Slamet di kejauhan.
Kendatipun indah, perjalanan ke tempat ini tergolong berat. Pada
banyak bagian pendakian, terdapat jalur yang kemiringannya mencapai 60
derajat dan terdiri dari kerikil, bebatuan, dan pasir yang sulit
dijadikan pijakan. Di sekitar puncak pun tidak terdapat sumber air.
Catatan: Tidak direkomendasikan membawa anak. Sumber air hanya terdapat
di aliran sungai dan air terjun Citiis dekat lokasi penambangan pasir.
4. Lembah Mandalawangi
Lokasi: Gunung Pangrango, Taman Nasional Gede Pangrango
Dataran tak seberapa luas yang menyerupai lembah ini terletak di
dekat puncak Gunung Pangrango yang berketinggian 3.019 meter di atas
permukaan laut. Seperti halnya Alun-Alun Suryakencana, di Lembah
Mandalawangi pun terhampar pepohonan edelweiss. Pada ujung lembah
terdapat ceruk atau celah di antara dua punggungan yang menurun cukup
curam, dengan pemandangan berupa Gunung Salak. Lembah ini semakin
populer di kalangan pencinta wisata alam karena menjadi subyek puisi Soe
Hok Gie, aktivitas mahasiswa dan pencinta alam era 1960-an.
Untuk menuju Lembah Mandalawangi, jalur paling mudah adalah mendaki
melalui Pos Taman Nasional Gede Pangrango di Cibodas. Setelah sekitar
lima jam perjalanan, pendaki biasanya tiba di Pos Kandang Badak. Dari
sana mengambil rute menuju puncak Gunung Pangrango. Catatan: Tidak
direkomendasikan membawa anak berusia di bawah 10 tahun. Berkemah
bersama keluarga sebaiknya menggunakan jasa porter. Perizinan dilakukan
di kantor taman nasional jauh-jauh hari sebelumnya, atau melalui
http://booking.gedepangrango.org/
5. Pulau Perak
Lokasi: Kepulauan Seribu
Apabila Anda membayangkan Kepulauan Seribu sudah tidak lagi indah,
mungkin terkaget-kaget jika mengunjungi Pulau Perak. Pulau ini
menyediakan semua yang diharapkan dari pulau tropis. Cocok untuk
berkemah di tepi pantai, kalau siang hari dapat berteduh di bawah pohon,
bisa berkeliling dari satu pulau ke pulau lainnya (dengan perahu yang
disewa), dan snorkeling. Sebaiknya membawa persediaan air tawar dari
Pulau Harapan.
Untuk mencapai Pulau Perak, dari Pelabuhan Muara Angke tersedia
transportasi perahu reguler ke Pulau Harapan dengan lama pelayaran
sekitar tiga jam. Kemudian, dari Pulau Harapan menuju ke Pulau Perak
mencarter perahu berkapasitas 15 orang seharga 600 ribu rupiah per hari.
Catatan: Perizinan dilakukan dengan membayar 150 ribu per malam per
grup kepada pengelola pulau, di lokasi. Sebaiknya berkemah dalam
kelompok antara 10-15 orang, agar memudahkan saat menyewa perahu.
6. Pondok Salada
Lokasi: Gunung Papandayan, Garut
Sejak lama menjadi salah satu lokasi terfavorit di kalangan pencinta
alam karena beberapa faktor: pemandangan yang indah, sumber air yang
melimpah, serta rute pendakian yang tidak terlalu berat. Pendakian
Papandayan sangat dimudahkan oleh tersedianya jalan beraspal mulai dari
Desa Cisurupan, serta area parkir yang luas tak jauh dari kawah.
Terletak di ketinggian sekitar 2.200 meter di atas permukaan laut,
Pondok Salada merupakan suatu dataran terbuka seluas delapan hektare
yang dikelilingi oleh hutan. Untuk menuju tempat ini terdapat dua jalur
yang umum ditempuh, yakni melalui jalur terjal hutan mati atau melalui
rute normal yang memutar dan lebih landai meskipun lebih jauh. Kedua
pilihan ini dapat diambil setelah para pengunjung melewati area kawah
Gunung Papandayan.
Perlu dicatat bahwa pada hari-hari libur atau akhir pekan, Pondok
Salada biasanya ramai oleh pengunjung yang berkemah. Salah satu trik
yang dapat dilakukan adalah memilih area yang agak terpencil untuk
mendirikan tenda. Risikonya, jarak ke sumber air menjadi lebih jauh.
Catatan: Perizinan dilakukan di pos informasi yang terletak di sekitar lapangan parkir. Cocok untuk berkemah bersama keluarga.
7. Sarongge
Lokasi: Lereng Gunung Gede
Di sela-sela pohon eukaliptus yang dahulu didatangkan sebagai tanaman
produksi oleh Perhutani dari Australia, dan kebun-kebun sayur penduduk,
terdapatlah lokasi yang indah dan cocok untuk berkemah. Kita dapat
sekaligus membantu program reboisasi hutan di lereng Gunung Gede. Para
petani akan menyediakan bibit pohon-pohon yang dapat kita tanam.
Sarongge terletak di perbatasan Taman Nasional Gede Pangrango. Untuk
menuju ke sana, perhatikan bahwa pintu masuknya adalah pertigaan yang
terletak di dekat area perkebunan teh setelah melewati Istana Cipanas,
ke arah Cianjur.
Selain cocok untuk keluarga, berkemah di Sarongge sangat menarik bagi
wisatawan yang tertarik kepada aneka tumbuhan. Banyak pohon khas Gunung
Gede dapat ditemukan di hutan dekat perkemahan. Di antaranya rasamala (Altingia exelsa), puspa (Schima wallichii), pasang (Lithocarpus sundaicus), ki hujan (Engelhardia spicata).
Punggungan-punggungan yang mengarah ke Gunung Gede tampak indah dilihat
dari Sarongge. Kita berkesempatan menyeberanginya—berpindah sekitar
empat punggungan—jika tertarik untuk berjalan lintas alam menuju air
terjun.
Demikianlah tujuh lokasi wisata berkemah dan memotret yang kami
rekomendasikan. Lokasi lain yang mungkin perlu dicoba pula: Sukamantri
di kaki Gunung Salak, Ranca Upas dekat Kawah Putih Ciwidey, dan Batu
Tapak di lereng Gunung Salak. Selamat berkemah dan memotret!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar