Pages

Rabu, 29 Oktober 2014

Permainan Bola Basket

Materi Bola Basket 

 

 Pass

b. Teknik Menggiring Bola (Dribbling)

    Menggiring bola adalah salah satu cara yang diperbolehkan dalam peraturan untuk membawa bola ke segala arah. Seorang pemain boleh membawa bola lebih dari satu langkah, asal bola sambil dipantulkan baik dengan berjalan maupun berlari. Menggiring bola dapat digunakan sebagai salah satu usaha untuk membawa bola menuju ke depan atau ke lapangan lawan. Cara menggiring bola yang dibenarkan adalah dengan satu tangan (kiri atau kanan). Kegunaan menggiring bola adalah mencari peluang serangan, menerobos pertahanan lawan, dan memperlambat tempo permainan.

c. Teknik Menembakkan Bola Basket


    Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilan dalam menembak. Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik lemparan. Jadi jika pemain menguasai teknik mengoper (passing), maka pelaksaanaan teknik menembak bagi pemain tersebut akan sangat mudah dan cepat dipahami. Bentuk-bentuk teknik gerakan menembak dalam permainan bola basket antara lain tembakan satu tangan di atas kepala, tembakan lay up, menagkap bola dilanjutkan lay up, tembakan meloncat dengan dua tangan (jump shot) dan tembakan kaitan.


d. Teknik Dasar Bertumpu Satu Kaki (Pivot)


    Gerakan Pivot adalah berputar ke segala arahdengan bertumpu pada salah satu kaki (kaki poros) pada saat pemain tersebut menguasai bola. Sedangkan kaki yang dipindahkan dapat melewati depan atau melewati belakang. Gerakan pivot beruna untuk melindungi bola dari perebutan pemain lawan, untuk kemudian bola tersebut dioperkan kepada temannya atau untuk melakukan tembkan. Pemain yang jangkung yang dipasang di sekitar basket harus mahir melakukan pivot sehingga dapat dengan mudah menentukan timing untuk menembak.

 4. Pola Penyerangan dalam Permainan Bola Basket


Pola Penyerangan dalm permainan bola basket adalah suatu usaha yang dijalankan oleh salah satu tim untuk menerobos daerah pertahanan lawan, sehingga dapat membuahkan hasil atau angka. Pola-pola penyerangan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Penyerangan Bebas


    Penyerangan bebas adalah penyerangan tanpa pola yang sangat bergantung dari penguasaan teknik, taktik, dan kesempurnaan fisik setiap anggota tim. Meskipun bebas, namun penyerangan tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri, harus tetap ada kerja sama dengan teman lain dalam proses mengoper dan berlari antara 2 atau 3 orang pemain. Masing-masing pemain harus ada saling pengertian.

b. Penyerangan Kilat


    Dasar penyerangan kilat adalah dengan 2 atau 3 orang operan harus sudah melakukan tembakan. Serangan kilat merupakan usaha untuk memperoleh posisi tembakan, pada saat lawan belum sempat menempati posisi jaganya. Serangan kilat merupakan senjata yang sangat baik untuk menghancurkan daerah  pertahanan lawan.

c. Penyerangan Kilat Berpola


    Serangan Kilat berpola dimulai dengan adanya situasi-situasi tertentu. Misalnya dari situasi bola loncat, situasi lemparan ke dalam, atau situasi sesudah menjaga daerah sendiri pada waktu bertahan.

d. Penyerangan Berpola


    Penyerangan berpola adalah penyerangan yang dilakukan dengan mengatur pemain dimana masing-masing anggota tim mempunyai tugas-tugas tertentu dan menguasai jalur-jalur gerakan tertentu pula. Penyerangan berpola ini sangat baik dilakukan bila setiap pemain sukar menembus penjagaan lawan, atau sebagai usaha untuk memperlambat permainan. Dapat pula digunakan bila terjadi situasi penyerangan kilat lawan yang sangat kuat atau pada detik terakhir dimana tim memperoleh kemenangan tipis.

Jenis-Jenis Pola Penyerangan 


Pola penyerangan yang umum digunakan dalam permainan bola basket antara lain sebagai berikut.

1) Pola 1-3-1 (Pola Diamond)
    Pola diamond sangat baik untuk penyerangan terhadap daerah pertahanan maupun pertahanan satu
    lawan satu.


2) Pola 1-2-1 (Pola Ault Man)
    Pola Ault Man dapat diterapkan apabila suatu regu tidak mempunyai pemain jangkung.

3) Pola 2-3 (Pola Reverse)
    Pola Reverse diperlukan untuk penyerangan terhadap pertahanan satu lawan satu. Kemahiran
    memotong dan membayang serta kelincahan sangat dibutuhkan dalam melakukan pola penyerangan ini.




5. Pola Pertahanan (Defensive)

Pola Pertahanan adalah suatu usaha yang dijalankan oleh tim bertahan dalam rangka menghalau serangan lawan. Unsur-unsur pelaksanaan pola pertahanan adalah sebagai berikut.

a. Sikap Jaga

    Sikap jaga untuk melakukan pertahanan adalag kedua lutut ditekuk, badan sedikit condong ke depan dengan punggung hampir lurus. Awasi selalu gerak lawan dan bola. Berdirilah sedikit pada ujung-ujung kaki dan selalu menjaga keseimbangan. Rentangkan dan angkat tangan untuk menghalangi operan dan pandangan tembakan lawan.

b. Olah Kaku untuk Memenangkan Langkah Ketika Melakukan Pertahanan

    Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan olah kaki:
    1) Jangan sekali-kali mengadakan langkah silang.
    2) Ambillah jarak lebih cepat selangkah dalam mengikuti penggiring.
    3) Rapatkan dan cegahlah lawan yang jelas-jelas akan menembak bola atau baru saja selesai
        menggiring bola. Hadang dan tutuplahjalan pemotong yang menuju ke daerah basket.
    4) Jangan meloncat sebelum pemain lawan meloncat lebih dulu, untuk menghindari tipuan pandanglah
        pinggang lawan.

Macam-macam bentuk pertahanan antara lain sebagai berikut.

a. Pertahanan Daerah

   

    Pada pertahanan daerah, setiap pemain diberi tugas menjaga daerah tertentu. Mengingat susunannya, maka pertahanan daerah disebut pertahanan daerah 2-1-2, 2-3, 3-2, 1-2-2, dan 2-2-1. Setiap susunan pertahan ini mempunyai kelemahan dan kekuatannya masing-masing. Bila tim mempunyai pemain-pemain yang tinggi bear tetapi lamban gerakannya maka penerapan pertahanan daerah akan sangat menguntungkan.

b. Pertahanan Satu Lawan Satu

 

    Pertahanan satu lawan satu adalah pertahanan dengan menugaskan setiap orang untuk menjaga seorang lawan. Macam-macam pertahanan satu lawan satu adalah sebagai berikut.

1) Pertahanan Satu Lawan Satu dengan Tetap

 

    Pertahanan satu lawan satu dengan tetap artinya penjaga harus tetap menjaga seorang pemain lawan. Untuk memelihara ketetapan jaga pemain pembayang, berikan jalan kepada pemain yang dibayangidengan merapat atau melonggarkan jarak penjagaannya dala jarak setengah langkah.

2) Pertahanan Satu Lawan Satu dengan Pergantian

 

    Pertahanan jaga cara ini artinya apanbila terjadi pembayangan penjaga dapat mengadakan pergantian jaga. Untuk pergantian jaga ini perlu adanya latihan-latihan khusus. Ada baiknya bila menghendaki pergantian jaga, Slah satu penjaga yang melakukan pembayangan menyentuh kawannya atau memberikan kode untuk mengadakan langkah-langkah pergantian.

3) Pertahanan Satu Lawan Satu dengan Penolong

  

    Apabila dalam penjagaan satu lawan satu terjadi kebobolan dari salah seorang penjaga, maka salah seorang penjaga yang terdekat menolong untuk menutup pemain yang menerobos sampai penjaga yang kebobolan tadi siap untuk menjaganya kembalu. Setelah itu penjaga penolong cepat kembali menjaga penyerang yang dijaganya.

Perlengkapan

 

a) Lapangan
    Panjang                                                : 26 m
    Lebar                                                   : 14 m
    Diameter lingkaran tengah lapangan  : 3.6 m
    Tinggi ring                                          : 2.75 m
    Diameter ring                                      : 0.45 m
    Ukuran papan pantul                           : 1.80 m x 1.20 m

b) Bola
    Terbuat dari kulit, karet atau bahan sintetis lainnya.
    Bila dipantulkan pada ketinggian 1.80 m dapat memantu; 1.40 m
    Jalur bola maksimum 0.635 cm
    Lingkaran bola 74.9 cm - 78 cm
    Berat 567 gram -650 gram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar