Pages

Rabu, 22 Oktober 2014

7 Tempat Terbaik untuk Berkemah & Memotret di Jawa Barat

Bulan Juni hingga Agustus merupakan saat terbaik untuk berkemah, setidak-tidaknya di wilayah Indonesia sebelah barat. Pada umumnya di bulan-bulan ini, cuaca relatif kering (jarang hujan) dan langit cerah sehingga jarak pandang pun maksimal. Selain itu, Juni-Juli juga merupakan waktu libur siswa-siswi sekolah.
Berikut ini adalah tujuh tempat terbaik untuk berkemah di Jawa Barat yang kami rekomendasikan. Mengapa hanya di seputar Jawa Barat? Alasan utamanya agar tak terlalu jauh dari Jakarta.
Selain itu, pertimbangan utama dalam menentukan lokasi-lokasi ini adalah nuansa petualangan atau penjelajahan yang kental. Kendati bernuansa petualangan, sebagian dari lokasi-lokasi ini cocok untuk berkemah bersama keluarga, termasuk membawa anak-anak. Hanya satu atau dua destinasi yang membutuhkan persiapan dan perencanaan yang sangat matang apabila ingin membawa anak-anak.
Pertimbangan lainnya, tentu saja, adalah aspek fotografis. Ketujuh tempat ini merupakan lokasi ideal untuk fotografi, karena nuansa khasnya, atau banyaknya hal menarik yang dapat difoto.
1. Alun-Alun Suryakencana

Lokasi: Gunung Gede, Taman Nasional Gede Pangrango
Lembah ini terletak pada ketinggian antara 2.500-2.750 meter di atas permukaan laut, diapit oleh kubah puncak Gunung Gede dan punggungan Gunung Gemuruh. Jalur pendakian resmi yang waktu tempuhnya paling cepat adalah melalui Pos Gunung Putri, Pacet, tak jauh dari Cipanas. Melalui Pos Gunung Putri yang memiliki jalur cukup terjal, pendaki yang bugar dapat mencapai Suryakencana dalam waktu paling lambat empat jam. Namun, apabila mendaki bersama keluarga, waktu tempuh dapat mencapai dua kali lipat.
Pastikan memulai pendakian di pagi hari agar tidak kemalaman saat tiba di Suryakencana. Catatan: Tidak disarankan membawa anak berusia di bawah 10 tahun. Untuk rencana berkemah bersama keluarga, pastikan menggunakan jasa porter.
2. Situgunung

Lokasi: Gunung Gede, Taman Nasional Gede Pangrango
Seperti namanya, Situgunung merupakan suatu situ (danau kecil) di gunung. Lokasinya di lereng Gunung Gede-Pangrango, atau di sekitar batas taman nasional. Di sana, aktivitas seperti berkano atau naik perahu karet dapat dilakukan. Suatu sisi danau ini terkenal di kalangan peminat fotografi lanskap karena pada pagi hari ketika cuacanya tepat, larik-larik sinar matahari jatuh ke danau dan pepohonan di tepi danau secara menakjubkan.
Beberapa ratus meter dari lokasi situ juga terdapat Tanakita, suatu lahan perkemahan yang didesain secara cantik oleh Rakata, rekanan taman nasional. Tersedia tenda-tenda yang masuk kategori “mewah” untuk ukuran kegiatan di alam bebas. Fasilitas pun lengkap, mulai dari kamar mandi, ruang makan, dan saung-saung untuk menikmati pemandangan dan kesejukan udara. Ini tempat terbaik untuk menyaksikan matahari terbenam.
Sembari berkemah, wisata mengarungi sungai dengan ban, trekking menuju Air Terjun (Curug) Sawer dapat menjadi pilihan, seperti halnya jalur-jalur bersepeda. Agenda permainan atau ketangkasan luar ruang juga dapat dilakukan apabila telah memesan jauh-jauh hari sebelumnya.
Situgunung dapat dicapai dengan menempuh jalan raya Bogor-Sukabumi. Setiba di pertigaan Pasar Cisaat (sebelum Sukabumi), ambil jalan yang belok ke kiri. Terus saja hingga tiba di gerbang taman nasional.
3. Gunung Guntur

Lokasi: Garut
Terletak di ketinggian sekitar 2.200 meter di atas permukaan laut, pada suatu punggung gunung yang merupakan bagian puncak dari Gunung Guntur terdapat lokasi berkemah yang indah. Letaknya hanya beberapa belas meter dari beton trianggulasi. Di sana terdapat dua pohon cantigi kecil yang lebih tinggi dibanding pepohonan perdu. Dari titik itu, apabila cuaca cerah, kita dapat memandang Gunung Cikuray dan Gunung Papandayan, bahkan puncak Gunung Slamet di kejauhan.
Kendatipun indah, perjalanan ke tempat ini tergolong berat. Pada banyak bagian pendakian, terdapat jalur yang kemiringannya mencapai 60 derajat dan terdiri dari kerikil, bebatuan, dan pasir yang sulit dijadikan pijakan. Di sekitar puncak pun tidak terdapat sumber air. Catatan: Tidak direkomendasikan membawa anak. Sumber air hanya terdapat di aliran sungai dan air terjun Citiis dekat lokasi penambangan pasir.
4. Lembah Mandalawangi

Lokasi: Gunung Pangrango, Taman Nasional Gede Pangrango
Dataran tak seberapa luas yang menyerupai lembah ini terletak di dekat puncak Gunung Pangrango yang berketinggian 3.019 meter di atas permukaan laut. Seperti halnya Alun-Alun Suryakencana, di Lembah Mandalawangi pun terhampar pepohonan edelweiss. Pada ujung lembah terdapat ceruk atau celah di antara dua punggungan yang menurun cukup curam, dengan pemandangan berupa Gunung Salak. Lembah ini semakin populer di kalangan pencinta wisata alam karena menjadi subyek puisi Soe Hok Gie, aktivitas mahasiswa dan pencinta alam era 1960-an.
Untuk menuju Lembah Mandalawangi, jalur paling mudah adalah mendaki melalui Pos Taman Nasional Gede Pangrango di Cibodas. Setelah sekitar lima jam perjalanan, pendaki biasanya tiba di Pos Kandang Badak. Dari sana mengambil rute menuju puncak Gunung Pangrango. Catatan: Tidak direkomendasikan membawa anak berusia di bawah 10 tahun. Berkemah bersama keluarga sebaiknya menggunakan jasa porter. Perizinan dilakukan di kantor taman nasional jauh-jauh hari sebelumnya, atau melalui http://booking.gedepangrango.org/
5. Pulau Perak

Lokasi: Kepulauan Seribu
Apabila Anda membayangkan Kepulauan Seribu sudah tidak lagi indah, mungkin terkaget-kaget jika mengunjungi Pulau Perak. Pulau ini menyediakan semua yang diharapkan dari pulau tropis. Cocok untuk berkemah di tepi pantai, kalau siang hari dapat berteduh di bawah pohon, bisa berkeliling dari satu pulau ke pulau lainnya (dengan perahu yang disewa), dan snorkeling. Sebaiknya membawa persediaan air tawar dari Pulau Harapan.
Untuk mencapai Pulau Perak, dari Pelabuhan Muara Angke tersedia transportasi perahu reguler ke Pulau Harapan dengan lama pelayaran sekitar tiga jam. Kemudian, dari Pulau Harapan menuju ke Pulau Perak mencarter perahu berkapasitas 15 orang seharga 600 ribu rupiah per hari. Catatan: Perizinan dilakukan dengan membayar 150 ribu per malam per grup kepada pengelola pulau, di lokasi. Sebaiknya berkemah dalam kelompok antara 10-15 orang, agar memudahkan saat menyewa perahu.
6. Pondok Salada

Lokasi: Gunung Papandayan, Garut
Sejak lama menjadi salah satu lokasi terfavorit di kalangan pencinta alam karena beberapa faktor: pemandangan yang indah, sumber air yang melimpah, serta rute pendakian yang tidak terlalu berat. Pendakian Papandayan sangat dimudahkan oleh tersedianya jalan beraspal mulai dari Desa Cisurupan, serta area parkir yang luas tak jauh dari kawah.
Terletak di ketinggian sekitar 2.200 meter di atas permukaan laut, Pondok Salada merupakan suatu dataran terbuka seluas delapan hektare yang dikelilingi oleh hutan. Untuk menuju tempat ini terdapat dua jalur yang umum ditempuh, yakni melalui jalur terjal hutan mati atau melalui rute normal yang memutar dan lebih landai meskipun lebih jauh. Kedua pilihan ini dapat diambil setelah para pengunjung melewati area kawah Gunung Papandayan.
Perlu dicatat bahwa pada hari-hari libur atau akhir pekan, Pondok Salada biasanya ramai oleh pengunjung yang berkemah. Salah satu trik yang dapat dilakukan adalah memilih area yang agak terpencil untuk mendirikan tenda. Risikonya, jarak ke sumber air menjadi lebih jauh.
Catatan: Perizinan dilakukan di pos informasi yang terletak di sekitar lapangan parkir. Cocok untuk berkemah bersama keluarga.

7. Sarongge

Lokasi: Lereng Gunung Gede
Di sela-sela pohon eukaliptus yang dahulu didatangkan sebagai tanaman produksi oleh Perhutani dari Australia, dan kebun-kebun sayur penduduk, terdapatlah lokasi yang indah dan cocok untuk berkemah. Kita dapat sekaligus membantu program reboisasi hutan di lereng Gunung Gede. Para petani akan menyediakan bibit pohon-pohon yang dapat kita tanam.
Sarongge terletak di perbatasan Taman Nasional Gede Pangrango. Untuk menuju ke sana, perhatikan bahwa pintu masuknya adalah pertigaan yang terletak di dekat area perkebunan teh setelah melewati Istana Cipanas, ke arah Cianjur.
Selain cocok untuk keluarga, berkemah di Sarongge sangat menarik bagi wisatawan yang tertarik kepada aneka tumbuhan. Banyak pohon khas Gunung Gede dapat ditemukan di hutan dekat perkemahan. Di antaranya rasamala (Altingia exelsa), puspa (Schima wallichii), pasang (Lithocarpus sundaicus), ki hujan (Engelhardia spicata). Punggungan-punggungan yang mengarah ke Gunung Gede tampak indah dilihat dari Sarongge. Kita berkesempatan menyeberanginya—berpindah sekitar empat punggungan—jika tertarik untuk berjalan lintas alam menuju air terjun.
Demikianlah tujuh lokasi wisata berkemah dan memotret yang kami rekomendasikan. Lokasi lain yang mungkin perlu dicoba pula: Sukamantri di kaki Gunung Salak, Ranca Upas dekat Kawah Putih Ciwidey, dan Batu Tapak di lereng Gunung Salak. Selamat berkemah dan memotret!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar