KAU LULUHKAN HATIKU DENGAN JILBABMU
Oleh Satya Zulfiqar Ipnu
Malam semakin larut...
Mata pun tak dapat terpejam..
Lentera kecil menemani ku..
Disudut ruang penuh kesepian..
Ku sandarkan ujung hari ku disini..
Di antara retakan sutera penghangat kalbu..
Nafas panjang melepas beban pikiran ku..
Sekilas hadir bayanganmu di sampingku..
Ingin ku sapa lembut dengan salam ku..
Kupeluk erat dengan do'a ku..
kumanjakan kamu dengan nada-nada dzikir ku..
Sebagai tanda betapa aku menyayangimu..
Kau sentuh hatiku dengan ujung jilbabmu..
Hadirmu mu mengobati dahaga rindu ku..
Bersemi bahagia yang telah lama terkubur rasa duka..
Berguguran segala kesedihan di yang telah ada..
Rasa ini bagai air yang mengalir menuju muaranya..
Dimana aku dan kamu terseret arus yang sama..
Disana kita bersatu walau berasal dari tempat yang beda..
Memberi warna pada telaga bersemi cinta..
Usahlah berfikir jari manismu melingkar cincin dari aku atau tidak..
Yakinlah rasa sayangku melingkar erat di hati dan ragamu..
Sepanjang goresan tinta tak akan mampu memujamu..
Hamparan samudera tak akan sanggup menampung cinta dan sayangku padamu...
Kamis, 19 Maret 2015
Kucintai Kau Dengan Sunahku
KUCINTAI KAU DENGAN SUNAHKU
Oleh Satya Zulfiqar Ipnu
Awan mendung meyapa malamku
Dikala hati sedang merindu parasmu
Paras elok berbalut kain pelindungmu
Melindungi syahwat dari nafsu celaka
Paras yang sepanjang waktu aku tunggu
Paras yang selalu membuat aku tak sanggup menatapnya berlama-lama
Bukan aku tak bisa,aku hanya tak sanggup merendahkannya
Merendahkan paras mulia dengan mata penuh dosa
Kau tercipta dari tulang paling dekat dengan hatiku
Tempatmu sungguh mulia lagi jauh dari noda dunia
Jangan kau berkecil hati karenanya
Lebih baik kau malu didunia,daripada malu dihadapan-NYA
Sampai saat nanti tiba waktunya
Waktu aku ucapkan kata didepan saksi dan penghulu
Saat itu pula kau halal bagiku
Halal dalam segala sunah dan wajib ku
Biarlah sekarang aku hanya merindu
Merindu sosok istimewa dari Tuhanku untukku
Tugasku menjagamu dalam setiap langkahku
Melindungimu dalam setiap cobaan gelora jiwa mudamu
SENJA MERINDU
Oleh Rainy Zikri
Rona senja telah menjingga
Membias melembut diujung langit
Rinai hujan yang tersisa
Sejukkan jiwa basuh segala asa
Oh angin senja terbangkan rasa rindu ku
Lagukan symphoni rindu dalam indah mimpinya
Ku luruhkan rinai rinduku tuk mu yang merindu
Hadirkan rindu ini dalam setiap mimpinya
Disaat ku rindukan mu
Keindahan yang tercipta
Penuhi relung relung ku
Bayangkan gelak tawa mu yang ceria
Lukiskan indah mata mu yang berbinar
Damaikan risau jiwaku yang mengingat mu
Saat kau pun rindukan ku.....
Oleh Satya Zulfiqar Ipnu
Awan mendung meyapa malamku
Dikala hati sedang merindu parasmu
Paras elok berbalut kain pelindungmu
Melindungi syahwat dari nafsu celaka
Paras yang sepanjang waktu aku tunggu
Paras yang selalu membuat aku tak sanggup menatapnya berlama-lama
Bukan aku tak bisa,aku hanya tak sanggup merendahkannya
Merendahkan paras mulia dengan mata penuh dosa
Kau tercipta dari tulang paling dekat dengan hatiku
Tempatmu sungguh mulia lagi jauh dari noda dunia
Jangan kau berkecil hati karenanya
Lebih baik kau malu didunia,daripada malu dihadapan-NYA
Sampai saat nanti tiba waktunya
Waktu aku ucapkan kata didepan saksi dan penghulu
Saat itu pula kau halal bagiku
Halal dalam segala sunah dan wajib ku
Biarlah sekarang aku hanya merindu
Merindu sosok istimewa dari Tuhanku untukku
Tugasku menjagamu dalam setiap langkahku
Melindungimu dalam setiap cobaan gelora jiwa mudamu
SENJA MERINDU
Oleh Rainy Zikri
Rona senja telah menjingga
Membias melembut diujung langit
Rinai hujan yang tersisa
Sejukkan jiwa basuh segala asa
Oh angin senja terbangkan rasa rindu ku
Lagukan symphoni rindu dalam indah mimpinya
Ku luruhkan rinai rinduku tuk mu yang merindu
Hadirkan rindu ini dalam setiap mimpinya
Disaat ku rindukan mu
Keindahan yang tercipta
Penuhi relung relung ku
Bayangkan gelak tawa mu yang ceria
Lukiskan indah mata mu yang berbinar
Damaikan risau jiwaku yang mengingat mu
Saat kau pun rindukan ku.....
Untuk sang kekasih
UNTUK SANG KEKASIH
Oleh Untuk Sang Kekasih
Aku mencintaimu kekasih...
Tapi tak sepenuh jiwa dan ragaku....
Kestianku takkan kuberikan padamu untuk saat ini...
Tidak untuk hubungan yang tak tertulis di kitab langit ini...
Jika kau benar ingin aku dan kau menyatu...
Bersujudlah,merataplah,berharaplah,agar kita bisa bersatu dalam ikatan suci...
Berbagi duka...
Berbagi suka..
Berbagi mimpi...
Berbagi harapan...
Tidak kasih....
Aku tak ragu akan kehendak jiwamu padaku...
Aku hanya ingin berbagi jiwa dan raga,pada siapa kelak yang akan menandatangani surat perjanjian dari surga...
Agar bisa terus bersama,menapaki tangga kehidupan didunia...
Berharaplah itu kau aku......
Oleh Untuk Sang Kekasih
Aku mencintaimu kekasih...
Tapi tak sepenuh jiwa dan ragaku....
Kestianku takkan kuberikan padamu untuk saat ini...
Tidak untuk hubungan yang tak tertulis di kitab langit ini...
Jika kau benar ingin aku dan kau menyatu...
Bersujudlah,merataplah,berharaplah,agar kita bisa bersatu dalam ikatan suci...
Berbagi duka...
Berbagi suka..
Berbagi mimpi...
Berbagi harapan...
Tidak kasih....
Aku tak ragu akan kehendak jiwamu padaku...
Aku hanya ingin berbagi jiwa dan raga,pada siapa kelak yang akan menandatangani surat perjanjian dari surga...
Agar bisa terus bersama,menapaki tangga kehidupan didunia...
Berharaplah itu kau aku......
LUKISAN KHAYALAN
LUKISAN KHAYALAN
Oleh Anwar Fauzi
Ketika kugoreskan pensil diatas kertas putih,
kulukiskan indahnya wajahmu,
sambil kuputar lagu bertemakan cinta ,
membuat suasana romantis tercipta,
Kamarku yang sempit berantakan,
seolah menjadi restoran berkelas,
cahaya lampu yang terang ,
berubah menjadi 1 lilin ditengah meja makan,
Lukisan wajahmu kubayangkan adalah dirimu,
seakan kita sedang duduk berhadapan dalam 1 meja,
aku menatap indahnya wajahmu,
dan kamu menatap kebawah karena tesipu malu,
Aku dan kamu gugup untuk memulai obrolan,
sehingga suasana menjadi hening tanpa suara,
hanya ada alunan musik yang merdu,
inilah khayalan saat aku melukis indahnya wajahmu,
UNTUK SANG KEKASIH
Oleh Untuk Sang Kekasih
Aku mencintaimu kekasih...
Tapi tak sepenuh jiwa dan ragaku....
Kestianku takkan kuberikan padamu untuk saat ini...
Tidak untuk hubungan yang tak tertulis di kitab langit ini...
Jika kau benar ingin aku dan kau menyatu...
Bersujudlah,merataplah,berharaplah,agar kita bisa bersatu dalam ikatan suci...
Berbagi duka...
Berbagi suka..
Berbagi mimpi...
Berbagi harapan...
Tidak kasih....
Aku tak ragu akan kehendak jiwamu padaku...
Aku hanya ingin berbagi jiwa dan raga,pada siapa kelak yang akan menandatangani surat perjanjian dari surga...
Agar bisa terus bersama,menapaki tangga kehidupan didunia...
Berharaplah itu kau aku......
Oleh Anwar Fauzi
Ketika kugoreskan pensil diatas kertas putih,
kulukiskan indahnya wajahmu,
sambil kuputar lagu bertemakan cinta ,
membuat suasana romantis tercipta,
Kamarku yang sempit berantakan,
seolah menjadi restoran berkelas,
cahaya lampu yang terang ,
berubah menjadi 1 lilin ditengah meja makan,
Lukisan wajahmu kubayangkan adalah dirimu,
seakan kita sedang duduk berhadapan dalam 1 meja,
aku menatap indahnya wajahmu,
dan kamu menatap kebawah karena tesipu malu,
Aku dan kamu gugup untuk memulai obrolan,
sehingga suasana menjadi hening tanpa suara,
hanya ada alunan musik yang merdu,
inilah khayalan saat aku melukis indahnya wajahmu,
UNTUK SANG KEKASIH
Oleh Untuk Sang Kekasih
Aku mencintaimu kekasih...
Tapi tak sepenuh jiwa dan ragaku....
Kestianku takkan kuberikan padamu untuk saat ini...
Tidak untuk hubungan yang tak tertulis di kitab langit ini...
Jika kau benar ingin aku dan kau menyatu...
Bersujudlah,merataplah,berharaplah,agar kita bisa bersatu dalam ikatan suci...
Berbagi duka...
Berbagi suka..
Berbagi mimpi...
Berbagi harapan...
Tidak kasih....
Aku tak ragu akan kehendak jiwamu padaku...
Aku hanya ingin berbagi jiwa dan raga,pada siapa kelak yang akan menandatangani surat perjanjian dari surga...
Agar bisa terus bersama,menapaki tangga kehidupan didunia...
Berharaplah itu kau aku......
MY CHILDHOOD FRIEND
MY CHILDHOOD FRIEND
Cerpen Karya Madadinaa
Cerpen Karya Madadinaa
Ramadhan tahun ini sepertinya akan lebih berarti daripada tahun-tahun
sebelumnya, bagaimana tidak? Baru minggu pertama puasa hari-hariku sudah
di penuhi dengan acara buka puasa, atau yang biasa teman-temanku bilang
“Acara Bukber”. Dan acara buka puasa yang paling aku nanti adalah buka
puasa bareng sahabat-sahabat sd-ku. Sekitar enam tahun gak bisa ketemu
karena sibuk urusan sekolah maupun urusan pribadi, akhirnya tahun ini
aku bisa melihat kembali wajah-wajah mereka hahaha. Mereka sekarang
seperti apa ya? Pertanyaan itu yang selalu terbesit di benakku.
“Aku udah di tempat nih, kalian dimana?”. Aku mulai mengetik baris demi baris di grup online dengan jari-jemariku. Cling-cling-cling. Grup pun rame dengan teman-teman sd untuk menjawab satu persatu pertanyaanku.
“Loh sendirian?berangkat sama siapa tadi?”. Ujar seorang cowok berambut cepak yang mengenakan kemeja berwarna biru muda yang semakin membuatnya terlihat kalem.
“Hehe iya nih, tadi di anter sama ayah”. Ucapku singkat sembari melihat lalu-lalang pengunjung dalam restoran dimana tempatku buka puasa bareng.
Pertanyaan singkat itu mengawali obrolan sederhana kami. Kami banyak bercerita tentang masa-masa smp maupun masa-masa sma yang sedang kami jalanin, bercerita tentang masa lalu sd yang memalukan, mendengarkan cerita dia tentang sekolahnya di kota orang. Yap ketika memasuki bangku sma, sahabatku yang satu ini memang memutuskan untuk bersekolah di kota orang, katanya untuk mencari suasana baru. Hidupnya memang terlalu mainstream, namun diam-diam aku selalu kagum dengan sosok-nya.
~~
“Rendiiiii jail banget sih kamu!”. Ucapku sembari melemparkan boneka teddy bear yang awalnya berada dalam pelukanku, dan sekejap boneka kesayanganku itu mengenai wajah Rendy. Ups sepertinya boneka teddy bear berukuran satu meter itu memang akan terasa sakit ketika mengenai seseorang, apalagi wajah. Aku hanya tersenyum jail sembari menjulurkan lidahku ke arah Rendi, sedangkan Rendi sepertinya sedang menyiapkan strategi untuk membalaskan dendam kepadaku.
Memulai pertarungan sengit seperti ini dengan Rendi sudah kufikirkan matang-matang sebelumnya, karena dengan postur tubuh Rendi yang bisa dibilang tinggi dan gagah,s edangkan aku hanya memiliki tinggi sebahunya membuatku selalu kehabisan nafas ketika berlari-lari dengannya.
Sejak pertemuan acara buka puasa seminggu yang lalu itu, hubungan kami semakin dekat, entah semakin dekat sebagai sahabat atau lebih aku tidak mengerti tentang perasaan ini. Yang jelas aku menjalaninya penuh dengan canda, tawa, dan bahagia. Iya, hanya Rendi yang bisa mengembalikan senyumku seketika, Hanya Rendi yang bisa mengembalikan tawaku setelah dia sendiri yang membuatku menangis. This kind of happiness, can it stay forever?
Bulan ramadhan memang telah berakhir, aku baru saja sampai di rumah setelah sekian hari mengunjungi kota-kota lain untuk bersilaturahmi ke rumah nenek maupun saudara. Namun dengan berakhirnya bulan ramadhan yang dibarengi dengan libur sekolah ini membuatku takut kehilangan akan sosok yang sekitar satu bulan ini mewarnai kembali hari-hariku, menghidupkan warna pelangi yang sempat berubah menjadi keabu-abuan.
“Setahun lagi aku balik kok, gausah sedih cil, kalo aku pulang rumah kedua yang aku kunjungi pasti rumah kamu”.
“Janji ya”. Cowok itu hanya mengangguk sembari mengambil tas ransel yang diletakkan di sampingnya, lalu pergi meninggalkanku yang hanya bisa diam terpaku, mencoba menahan tangis, tapi itu sulit.
Itu percakapan terakhir kami setelah Rendi kembali pulang ke kota orang lain untuk melanjutkan mencari ilmu disana. Sekolah Rendi memang ketat, di asrama pun dia tidak boleh sampai ketahuan memegang ponsel, kalau sampai ketahuan, ponsel Rendi akan benar-benar disita dan akan dikembalikan ketika Rendi sudah lulus dari sekolah itu. Setelah itu kami memang tidak pernah komunikasi lagi seperti dulu. I have been waiting for you all of my life.
~~
Aku memang sudah menanti hari ini sejak sebulan yang lalu, pasalnya Rendi berjanji akan pulang hari ini, dan aku tidak ingin melewatkan senyuman manisnya itu setelah hampir satu tahun aku tidak pernah lagi melihatnya. Sejak kecil sampai sekarang kami memang tidak mengungkapkan perasaan satu sama lain. Tapi, untuk sekedar bilang aku suka kamu mungkin hampir setiap hari Rendi mengucapkan itu.
“Dorrrrrr, udah kangen banget ya cil sama aku? Hahaha”.
“Apasih! Yaiyalah kangen, satu tahun gak ketemu, emang kamu gak kangen sama aku?”.
“Kangen lah, sini peluk sini, aku gak kangen kamu doang, aku kangen juga sm hatimu, hahaha, aku sayang kamu cil”. Ujar Rendi yang entah ini hanya gurauan atau memang tulus, yang jelas pelukannya kali ini benar-benar terasa tulus. I want your world begin and end with me.
“Aku udah di tempat nih, kalian dimana?”. Aku mulai mengetik baris demi baris di grup online dengan jari-jemariku. Cling-cling-cling. Grup pun rame dengan teman-teman sd untuk menjawab satu persatu pertanyaanku.
“Loh sendirian?berangkat sama siapa tadi?”. Ujar seorang cowok berambut cepak yang mengenakan kemeja berwarna biru muda yang semakin membuatnya terlihat kalem.
“Hehe iya nih, tadi di anter sama ayah”. Ucapku singkat sembari melihat lalu-lalang pengunjung dalam restoran dimana tempatku buka puasa bareng.
Pertanyaan singkat itu mengawali obrolan sederhana kami. Kami banyak bercerita tentang masa-masa smp maupun masa-masa sma yang sedang kami jalanin, bercerita tentang masa lalu sd yang memalukan, mendengarkan cerita dia tentang sekolahnya di kota orang. Yap ketika memasuki bangku sma, sahabatku yang satu ini memang memutuskan untuk bersekolah di kota orang, katanya untuk mencari suasana baru. Hidupnya memang terlalu mainstream, namun diam-diam aku selalu kagum dengan sosok-nya.
~~
“Rendiiiii jail banget sih kamu!”. Ucapku sembari melemparkan boneka teddy bear yang awalnya berada dalam pelukanku, dan sekejap boneka kesayanganku itu mengenai wajah Rendy. Ups sepertinya boneka teddy bear berukuran satu meter itu memang akan terasa sakit ketika mengenai seseorang, apalagi wajah. Aku hanya tersenyum jail sembari menjulurkan lidahku ke arah Rendi, sedangkan Rendi sepertinya sedang menyiapkan strategi untuk membalaskan dendam kepadaku.
Memulai pertarungan sengit seperti ini dengan Rendi sudah kufikirkan matang-matang sebelumnya, karena dengan postur tubuh Rendi yang bisa dibilang tinggi dan gagah,s edangkan aku hanya memiliki tinggi sebahunya membuatku selalu kehabisan nafas ketika berlari-lari dengannya.
Sejak pertemuan acara buka puasa seminggu yang lalu itu, hubungan kami semakin dekat, entah semakin dekat sebagai sahabat atau lebih aku tidak mengerti tentang perasaan ini. Yang jelas aku menjalaninya penuh dengan canda, tawa, dan bahagia. Iya, hanya Rendi yang bisa mengembalikan senyumku seketika, Hanya Rendi yang bisa mengembalikan tawaku setelah dia sendiri yang membuatku menangis. This kind of happiness, can it stay forever?
Bulan ramadhan memang telah berakhir, aku baru saja sampai di rumah setelah sekian hari mengunjungi kota-kota lain untuk bersilaturahmi ke rumah nenek maupun saudara. Namun dengan berakhirnya bulan ramadhan yang dibarengi dengan libur sekolah ini membuatku takut kehilangan akan sosok yang sekitar satu bulan ini mewarnai kembali hari-hariku, menghidupkan warna pelangi yang sempat berubah menjadi keabu-abuan.
“Setahun lagi aku balik kok, gausah sedih cil, kalo aku pulang rumah kedua yang aku kunjungi pasti rumah kamu”.
“Janji ya”. Cowok itu hanya mengangguk sembari mengambil tas ransel yang diletakkan di sampingnya, lalu pergi meninggalkanku yang hanya bisa diam terpaku, mencoba menahan tangis, tapi itu sulit.
Itu percakapan terakhir kami setelah Rendi kembali pulang ke kota orang lain untuk melanjutkan mencari ilmu disana. Sekolah Rendi memang ketat, di asrama pun dia tidak boleh sampai ketahuan memegang ponsel, kalau sampai ketahuan, ponsel Rendi akan benar-benar disita dan akan dikembalikan ketika Rendi sudah lulus dari sekolah itu. Setelah itu kami memang tidak pernah komunikasi lagi seperti dulu. I have been waiting for you all of my life.
~~
Aku memang sudah menanti hari ini sejak sebulan yang lalu, pasalnya Rendi berjanji akan pulang hari ini, dan aku tidak ingin melewatkan senyuman manisnya itu setelah hampir satu tahun aku tidak pernah lagi melihatnya. Sejak kecil sampai sekarang kami memang tidak mengungkapkan perasaan satu sama lain. Tapi, untuk sekedar bilang aku suka kamu mungkin hampir setiap hari Rendi mengucapkan itu.
“Dorrrrrr, udah kangen banget ya cil sama aku? Hahaha”.
“Apasih! Yaiyalah kangen, satu tahun gak ketemu, emang kamu gak kangen sama aku?”.
“Kangen lah, sini peluk sini, aku gak kangen kamu doang, aku kangen juga sm hatimu, hahaha, aku sayang kamu cil”. Ujar Rendi yang entah ini hanya gurauan atau memang tulus, yang jelas pelukannya kali ini benar-benar terasa tulus. I want your world begin and end with me.
A MAN WITH 'A BAG'
A MAN WITH 'A BAG'
Written by Armada Sitorus
Written by Armada Sitorus
It is a real story, i ever found some men with many special things with them;gadget, bike, car and many things, but i found this man is so different. He is a good man, he looks great with short jeans and white casual tshirt. He loves music as well; singing, playing guitar, playing piano and he loves swimming and traveling too. When he was a kid, his father took him to a great city for holiday, and since that time he got inspired for he saw many beautiful things great buildings, crowded people and a life at the city. He decided to go out of his vilage after he finished his junior high school.
A really long three years, he lived a way from his family. It was all about faith, with great fights then he finished his sunior high school. He did much things by his own hands, he understood that he's alone. After all that fights, he started a new fight. He dreamed about a new life and a good life. He then continued his study to university but he knew what he had 'nothing' no money and no job but he believed that he can do it. At the first year in university he was really in misery; no money, no food but he had good friends. Sometimes, he sang for many or touhgt children in his neihgbour.
At the second year, he moved to a church. It was one of great churchs in this city. Ouh i'm sorry i even haven't told you who's he and where's he from. His name's Adam, yah that's how his friends call him. He's from North Sumatera 'Medan' and he's now in South Sumatera 'Palembang'. Yah, he moved to this city, not really a big city but he loved to be here. Well, lets go to the line. Then, at the second year he lived his days in this church. He got much things from this church; new friends, new skills, new experiences and a new begining because after a year this great church kicked him out. 'ouh really bad'. But he really gave thanks to this church. He told himself 'i may not stay in here anymore but i'll still go to this church'.
Everything was going well that time, he got a good job and at the third year, a good busnisman asked him to take care of the busnisman's house. That's a good and big house. At that time he phoned his parent and talked about his younger brother. He asked his brother to stay with him, his parent did it and then he lived with his younger brother. As a good elder brother, he looked for a job for his younger brother. Arjun, yah.. That's how friends called him.
At the forth year, he finished his college. That moment was the very best moment of his life. He has sucrificed much things, but that day he won it as he calabrated his graduation with the two of his parent. His parent was very proud of him, they looked very happy; they loughed, they smiled and they told people in their vilage proudly that their beloved son became a 'Sarjana' now. He, his brother and his parent, they knew that it was not the end, but it was just the beginning.
In all that misery and happiness, there's always a really loyal friend that never let him alone, 'a bag'. It actually sounds weird, how come 'a bag' can be a loyal friend?. But this man proves and answers that question. For all days in his life, he never, even once go without his 'bag'. Even this year, i can still see the same things at him. In this year, four months after his graduation, he has been trying hard to find a good job. But then he relized that he has a great chance to be succes. The only one thing that he needs is 'a bag'. He decided to work as a teacher. 'yah, it sounds bad #suck'. He is actually a smart boy, he is not familiar with the word 'give up'. In his life he starts everything with the words 'yes i want it and i will do it' he will do anything he wanted, no matter he can or not, that's not a problem for him.
Today, he works for nobody, because he works as a private teacher, he is the boss for himself. He teachs from door to door. He just always does the very best of him for his clients. He doesn't have many clients yet, but he bileives he will and he keeps in his deepest heart that he will have a place where many A man with 'a bag'
It is a real story, i ever found some men with many special things with them;gadget, bike, car and many things, but i found this man is so different. He is a good man, he looks great with short jeans and white casual tshirt. He loves music as well; singing, playing guitar, playing piano and he loves swimming and traveling too. When he was a kid, his father took him to a great city for holiday, and since that time he got inspired for he saw many beautiful things great buildings, crowded people and a life at the city. He decided to go out of his vilage after he finished his junior high school.
A really long three years, he lived a way from his family. It was all about faith, with great fights then he finished his sunior high school. He did much things by his own hands, he understood that he's alone. After all that fights, he started a new fight. He dreamed about a new life and a good life. He then continued his study to university but he knew what he had 'nothing' no money and no job but he believed that he can do it. At the first year in university he was really in misery; no money, no food but he had good friends. Sometimes, he sang for many or touhgt children in his neihgbour.
At the second year, he moved to a church. It was one of great churchs in this city. Ouh i'm sorry i even haven't told you who's he and where's he from. His name's Adam, yah that's how his friends call him. He's from North Sumatera 'Medan' and he's now in South Sumatera 'Palembang'. Yah, he moved to this city, not really a big city but he loved to be here. Well, lets go to the line. Then, at the second year he lived his days in this church. He got much things from this church; new friends, new skills, new experiences and a new begining because after a year this great church kicked him out. 'ouh really bad'. But he really gave thanks to this church. He told himself 'i may not stay in here anymore but i'll still go to this church'.
Everything was going well that time, he got a good job and at the third year, a good busnisman asked him to take care of the busnisman's house. That's a good and big house. At that time he phoned his parent and talked about his younger brother. He asked his brother to stay with him, his parent did it and then he lived with his younger brother. As a good elder brother, he looked for a job for his younger brother. Arjun, yah.. That's how friends called him.
At the forth year, he finished his college. That moment was the very best moment of his life. He has sucrificed much things, but that day he won it as he calabrated his graduation with the two of his parent. His parent was very proud of him, they looked very happy; they loughed, they smiled and they told people in their vilage proudly that their beloved son became a 'Sarjana' now. He, his brother and his parent, they knew that it was not the end, but it was just the beginning.
In all that misery and happiness, there's always a really loyal friend that never let him alone, 'a bag'. It actually sounds weird, how come 'a bag' can be a loyal friend?. But this man proves and answers that question. For all days in his life, he never, even once go without his 'bag'. Even this year, i can still see the same things at him. In this year, four months after his graduation, he has been trying hard to find a good job. But then he relized that he has a great chance to be succes. The only one thing that he needs is 'a bag'. He decided to work as a teacher. 'yah, it sounds bad #suck'. He is actually a smart boy, he is not familiar with the word 'give up'. In his life he starts everything with the words 'yes i want it and i will do it' he will do anything he wanted, no matter he can or not, that's not a problem for him.
Today, he works for nobody, because he works as a private teacher, he is the boss for himself. He teachs from door to door. He just always does the very best of him for his clients. He doesn't have many clients yet, but he bileives he will and he keeps in his deepest heart that he will have a place where many people from the poor come and learn with the rich together as one and they may have the same chance for a better future. It's just one of his dreams, and he just started it. There will be a really long way, hard proces and suck days. I do really hope that i can continue writting his story to all of you. I pray so that i can watch the end of his story and his life.
"b'coz reading makes you see and experience something that you never had before". Keep breathing, keep walking, keep working hard, keep doing what you want, keep believing that you're special and uniqe, keep fighting for your own dreams and keep your eyes opened. To be continue................................
Written by Armada Sitorus, S.S.
Based on real story.
Kumpulan Pantun Jenaka
Ikan gabus di rawa-rawa,
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring
Dimana kuang hendak bertelur,
Diatas lata dirongga batu,
Dimana tuan hendak tidur,
Diatas dada dirongga susu
Elok berjalan kota tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
Anak ayam turun ke bumi,Limau purut di tepi rawa,,
Induk ayam naik kelangit,
Anak ayam nyari kelangit,
Induk ayam nyungsep ke bumi
Buah dilanting belum masak,
Sakit perut sebab tertawa,,
Melihat kucing duduk berbedak
Jalan-jalan ke rawa-rawa,Sakit kaki ditikam jeruju,
Jika capai duduk di pohon palm,
Geli hati menahan tawa,
Melihat katak memakai helm
Jeruju ada didalam paya,
Sakit hati memandang susu,
Susu ada dalam kebaya
Disana gunung, disini gunung,
Ditengah-tengah bunga melati,
Saya bingung kamu pun bingung,
Kenapa ada bunga melati ???!?
Naik kebukit membeli lada,
Lada sebiji dibelah tujuh,
Apanya sakit berbini janda,
Anak tiri boleh disuruh
Lada sebiji dibelah tujuh,
Apanya sakit berbini janda,
Anak tiri boleh disuruh
Pohon kelapa, Pohon durian,,
Pohon Cemara, Pohon Palem,
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!
Orang Sasak pergi ke Bali,
Membawa pelita semuanya,
Berbisik pekak dengan tuli,
Tertawa si buta melihatnya
Membawa pelita semuanya,
Berbisik pekak dengan tuli,
Tertawa si buta melihatnya
Membawa pelita semuanya,
Berbisik pekak dengan tuli,
Tertawa si buta melihatnya
Naik kebukit membeli lada,Orang Sasak pergi ke Bali,
Lada sebiji dibelah tujuh,
Apanya sakit berbini janda,
Anak tiri boleh disuruh
Membawa pelita semuanya,
Berbisik pekak dengan tuli,
Tertawa si buta melihatnya
Jauh di mata,dekat dihati,
Jauh di hati,dekat dimata,
Jauh-dekat tujuh ratus perak
Ada apa diseberang itu,
Mentimun busuk dimakan kalong,
Ada apa diseberang itu,
Bujang bungkuk gadis belong
Mentimun busuk dimakan kalong,
Ada apa diseberang itu,
Bujang bungkuk gadis belong
Sakit kaki ditikam jeruju,
Jeruju ada didalam paya,
Sakit hati memandang susu,
Susu ada dalam kebaya
Ada buah manggis,
Ada juga buah anggur,
Awalnya romantis,
Pas tekdung malah kabur
Jangan lupa membeli kitab,
Cewek sekarang tidak bisa diharap,
Bodi bohai betis berkurap
Elok berjalan kota tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
Ada juga buah anggur,
Awalnya romantis,
Pas tekdung malah kabur
Jangan takut,Jalan-jalan ke Kota Arab,
Jangan kawatir,
Itu kentut,
Bukan petir
Jangan lupa membeli kitab,
Cewek sekarang tidak bisa diharap,
Bodi bohai betis berkurap
Elok berjalan kota tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
Buah Nanas, Buah bengkoang,
Buah jambu, Buah kedondong,
Ngerujak dooooooooonggggggg
Senangis letak di timbangan,
Pemulut kumbang pagi-pagi,
Menangis katak di kubangan,
Melihat belut terbang tinggi
Ada Kambing Makan Rumput..,
Anak-anak pada Senang ..,
Melihat banci Bergoyang Dangdut..
Pemulut kumbang pagi-pagi,
Menangis katak di kubangan,
Melihat belut terbang tinggi
Anak Hindu beli petola,Jalan-Jalan ke Kota Sumedang..,
Beli pangkur dua-dua,
Mendengar kucing berbiola,
Duduk termenung tikus tua
Ada Kambing Makan Rumput..,
Anak-anak pada Senang ..,
Melihat banci Bergoyang Dangdut..
Bunga mawar tangkai berduri,
Laris manis pedang cendol,
Aku tersenyum malu sekali,
Ingat dulu suka mengompol
Anak cina menggali cacing,
Mari diisi dalam tempurung,
Penjual sendiri tak kenal dacing,
Alamat dagangan habis diborong
Mari diisi dalam tempurung,
Penjual sendiri tak kenal dacing,
Alamat dagangan habis diborong
Biduk buluh bermuat tulang,
Anak Siam pulang berbaris,
Duduk mengeluh panglima helang,
Melihat ayam bercengkang keris
Buah jering dari Jawa,
Naik sigai ke atas atap,
Ikan kering lagi ketawa,
Dengar tupai baca kitab
Naik sigai ke atas atap,
Ikan kering lagi ketawa,
Dengar tupai baca kitab
Pohon manggis di tepi rawa,
Tempat datuk tidur beradu,
Sedang menangis nenek tertawa,
Melihat datuk bermain gundu
Anak dara Datuk Tinggi,
Buat gulai ikan tilan,
Datuk tua tak ada gigi,
Bila makan kunyah telan
Buat gulai ikan tilan,
Datuk tua tak ada gigi,
Bila makan kunyah telan
Jikalau lengang dalam negeri,
Marilah kita pergi ke kota,
Hairan tercengang kucing berdiri,
Melihat tikus naik kereta
Punggur berdaun di atas kota,
Jarak sejengkal dua jari,
Musang rabun,
helang pun buta,
Baru ayam suka hati
Jarak sejengkal dua jari,
Musang rabun,
helang pun buta,
Baru ayam suka hati
Ketika perang di negeri Jerman,
Ramai askarnya mati mengamuk,
Rangup gunung dikunyah kuman,
Lautan kering dihirup nyamuk
Jual betik dengan kandil,
Kandil buatan orang Inggeris,
Melihat buaya menyandang bedil,
dan kerbau tegak berbaris
Kandil buatan orang Inggeris,
Melihat buaya menyandang bedil,
dan kerbau tegak berbaris
Berderak-derak sangkutan dacing,
Bagaikan putus diimpit lumpang,
Bergerak-gerak kumis kucing,
Melihat tikus bawa senapang
Pokok pinang patanya condong,
Dipukul ribut berhari-hari,
Kucing berenang tikus berdayung,
Ikan di laut berdiam diri
Dipukul ribut berhari-hari,
Kucing berenang tikus berdayung,
Ikan di laut berdiam diri
Tanam pinang di atas kubur,
Tanam bayam jauh ke tepi,
Walaupun musang sedang tidur,
Mengira ayam di dalam mimpi
Anak bakau di rumpun salak,
Patah taruknya ditimpa genta,
Riuh kerbau tergelak-gelak,
Melihat beruk berkaca mata
Patah taruknya ditimpa genta,
Riuh kerbau tergelak-gelak,
Melihat beruk berkaca mata
Orang menganyam sambil duduk,
Kalau sudah bawa ke balai,
Melihat ayam memakai tanduk,
Datang musang meminta damai
Hilir lorong mudik lorong,
Bertongkat batang temberau,
Bukan saya berkata bohong,
Katak memikul paha kerbau
Bertongkat batang temberau,
Bukan saya berkata bohong,
Katak memikul paha kerbau
Di kedai Yahya berjual surat,
Di kedai kami berjual sisir,
Sang buaya melompat ke darat,
Melihat kambing terjun ke air
Semusim Berlalu Oleh Chandra Bayu Pradana
SEMUSIM BERLALU
Oleh Chandra Bayu Pradana
Semusim telah berlalu kekasih
Jerit tangis tawamu telah membayang jauh
Air mata paling bahagia diujung senja
Kitalah insan salam keheningan
Gugurlah bunga di musim semi
Terlentang di antara tumpukan sakura
Rindu jatuh tepat dikening para pujangga
Hingga akhirnya mati terkubur puisinya sendiri
Nyanyikan aku wahai kutilang
Simponi klasik tentang semesta
Kicau paling merdu dari lini penjuru
Buatlah aku tertidur nyenyak dalam pangku doaku
Senja di pipimu kekasih
Biarlah kuhirup dalam helai jingga
Ingin kunikmati setiap damai kepergian
Biar kupeluk seluruh peluk kehilangan
Oleh Chandra Bayu Pradana
Semusim telah berlalu kekasih
Jerit tangis tawamu telah membayang jauh
Air mata paling bahagia diujung senja
Kitalah insan salam keheningan
Gugurlah bunga di musim semi
Terlentang di antara tumpukan sakura
Rindu jatuh tepat dikening para pujangga
Hingga akhirnya mati terkubur puisinya sendiri
Nyanyikan aku wahai kutilang
Simponi klasik tentang semesta
Kicau paling merdu dari lini penjuru
Buatlah aku tertidur nyenyak dalam pangku doaku
Senja di pipimu kekasih
Biarlah kuhirup dalam helai jingga
Ingin kunikmati setiap damai kepergian
Biar kupeluk seluruh peluk kehilangan
Selasa, 17 Maret 2015
Kemana Cinta Membawaku Oleh Sri Nuraini
KEMANA CINTA MEMBAWAKU
Oleh Sri Nuraini
Angin membawa kedalam pelukmu
Menyangkutkan hangat kasihmu
Tali ini melilit ragaku
Hingga mengikat relung jiwa
Wahai cinta permata hati
Jemput aku di pelabuhanmu
Ku menunggu di samudra
Penghanyut rasa hatiku
Apa arti rasa ini!
Tanpa kau mentari hati
Kau lelehkan dinding cinta,
Takhenti kau kekang rindu
Dalam sebuah cinta yang menggebu
Berseminya bungga di mataku
Menampakkan pesona cinta
Kau belahan pencuri cinta Alunan nada hatiku
Oleh Sri Nuraini
Angin membawa kedalam pelukmu
Menyangkutkan hangat kasihmu
Tali ini melilit ragaku
Hingga mengikat relung jiwa
Wahai cinta permata hati
Jemput aku di pelabuhanmu
Ku menunggu di samudra
Penghanyut rasa hatiku
Apa arti rasa ini!
Tanpa kau mentari hati
Kau lelehkan dinding cinta,
Takhenti kau kekang rindu
Dalam sebuah cinta yang menggebu
Berseminya bungga di mataku
Menampakkan pesona cinta
Kau belahan pencuri cinta Alunan nada hatiku
Aku Sayang Kamu Oleh Si Bianglala Pekat
AKU SAYANG KAMU
Oleh Si Bianglala Pekat
Ku tak pergi meninggalkan mu
Melupakanmu pun aku tak mampu
Ku masih Setia di sini
Menemanimu disetiap mimpi
Ku kan selalu menyayangimu
Hingga suatu saat
Tuhan memanggilku
Jangan kau ragukan
Cinta dan kesetiaan ku
Karena di hati ku
Hanya ada kamu
Kekasih Hatiku Oleh Renandella
KEKASIH HATIKU
Oleh Renandella
Tidaklah aku menjual jiwaku kepada cinta hingga aku menjadi budak dan menjadi persembahan kekeliruan penterjemahan hati
Melainkan cinta yang menyapamu di kala kegemerlapan alam memayungi para pemalsu cinta dan engkau hanya menyanyikan senandung pujian dan kerinduan.
Karna itulah aku menyapamu kekasih.
Karna saat bersamamu aku tak perlu lagi bertanya dalam diriku, Apakah ini cinta ?
Apakah dia mencintaiku dengan seluruh kasih dan menjaganya dengan segenggam setia ?
Inilah pesona yang aku taburkan di danau yang tak berarus, menunggu keabadian memetikkan senar - senar kehidupan yang getarannya menggetarkan cahaya dan menyinari malam
Lalu kau datang hanya dengan sebaris senyuman memaknai rangkaian rahasia dan menyingkapnya dalam syair-syair prosa cinta lalu kau siratkan kemuliaanmu terhadap cinta dan kasih sayang.
Lalu aku bertanya pada diriku, dapatkah aku bertahan pada cinta yang begitu indah ini, sementara engkau telah membatasiku dalam satu titik masa yang akan menutup kisah kita lalu kau ukirkan dalam satu ayat kitab keabadian
Lalu akupun menunggu dan menikmati hari-hari bersamamu, dibawah 7 bintang kasih sayang melalui 7 musim cinta.
Inilah cinta tak tergantikan karna hatiku telah menyimpul mati kasih ini, membiarkan 7 musim itu berlalu dan memetik bahagianya.
Kemudian aku membingkai kisah ini di hatiku lalu menutup mataku yang lelah karna kaupun menyandarkan kepalamu di dadaku, membisikan syair-syair ketulusan dan perpisahan
Itulah saat dimana tiada percakapan kita karna cinta telah menjadi bahasa kita
Aku hanya memelukmu ,membelai rambut indahmu dan sesekali menghapus air matamu.
Itulah senyuman terindah yang pernah engkau kecupkan di hatiku
Selamat tinggal kekasih hatiku
Oleh Renandella
Tidaklah aku menjual jiwaku kepada cinta hingga aku menjadi budak dan menjadi persembahan kekeliruan penterjemahan hati
Melainkan cinta yang menyapamu di kala kegemerlapan alam memayungi para pemalsu cinta dan engkau hanya menyanyikan senandung pujian dan kerinduan.
Karna itulah aku menyapamu kekasih.
Karna saat bersamamu aku tak perlu lagi bertanya dalam diriku, Apakah ini cinta ?
Apakah dia mencintaiku dengan seluruh kasih dan menjaganya dengan segenggam setia ?
Inilah pesona yang aku taburkan di danau yang tak berarus, menunggu keabadian memetikkan senar - senar kehidupan yang getarannya menggetarkan cahaya dan menyinari malam
Lalu kau datang hanya dengan sebaris senyuman memaknai rangkaian rahasia dan menyingkapnya dalam syair-syair prosa cinta lalu kau siratkan kemuliaanmu terhadap cinta dan kasih sayang.
Lalu aku bertanya pada diriku, dapatkah aku bertahan pada cinta yang begitu indah ini, sementara engkau telah membatasiku dalam satu titik masa yang akan menutup kisah kita lalu kau ukirkan dalam satu ayat kitab keabadian
Lalu akupun menunggu dan menikmati hari-hari bersamamu, dibawah 7 bintang kasih sayang melalui 7 musim cinta.
Inilah cinta tak tergantikan karna hatiku telah menyimpul mati kasih ini, membiarkan 7 musim itu berlalu dan memetik bahagianya.
Kemudian aku membingkai kisah ini di hatiku lalu menutup mataku yang lelah karna kaupun menyandarkan kepalamu di dadaku, membisikan syair-syair ketulusan dan perpisahan
Itulah saat dimana tiada percakapan kita karna cinta telah menjadi bahasa kita
Aku hanya memelukmu ,membelai rambut indahmu dan sesekali menghapus air matamu.
Itulah senyuman terindah yang pernah engkau kecupkan di hatiku
Selamat tinggal kekasih hatiku
Hujan Jadi Saksi Oleh Iis Suryani
HUJAN JADI SAKSI
Oleh Iis Suryani
Aku terdiam menatap langit yang mulai meredup
Angin yang berhembus kencang
Daun-daun berjatuhan
Seolah mereka menyambut datangnya hujan..
Kau menatapku sangat dalam
Tatapan yang penuh dengan tanda tanya
Bibir yang memucat
Seakan menyimpan kata yang sulit untuk kau ucap
Kau pegang kedua tanganku
Kau peluk tubuhku yang mungil ini
Terlintas kata berbisik ditelingaku
Sayang.. Aku ingin menikahimu
Aku melemah
Aku bagaikan tak bernyawa
Katamu membuatku terlena
Sembari ditemani hujan bersorak bahagia mendengarnya
Oh hujan..
Apakah kau jadi saksi
Kau labuhkan aku dengannya
Oh hujan..
Janganlah pernah berhenti tetaplah jadi saksi cinta kami disini
===
Oleh Iis Suryani
Aku terdiam menatap langit yang mulai meredup
Angin yang berhembus kencang
Daun-daun berjatuhan
Seolah mereka menyambut datangnya hujan..
Kau menatapku sangat dalam
Tatapan yang penuh dengan tanda tanya
Bibir yang memucat
Seakan menyimpan kata yang sulit untuk kau ucap
Kau pegang kedua tanganku
Kau peluk tubuhku yang mungil ini
Terlintas kata berbisik ditelingaku
Sayang.. Aku ingin menikahimu
Aku melemah
Aku bagaikan tak bernyawa
Katamu membuatku terlena
Sembari ditemani hujan bersorak bahagia mendengarnya
Oh hujan..
Apakah kau jadi saksi
Kau labuhkan aku dengannya
Oh hujan..
Janganlah pernah berhenti tetaplah jadi saksi cinta kami disini
===
Sampai Kita Halal Oleh Redi Maechosa
SAMPAI KITA HALAL
Oleh Redi Maechosa
Untukmu yang menghiasi hati dan hariku
Bukan aku tak mencintai dan menyayangi dirimu
Bukan pula aku jemu atau bosan padamu
Dan jua buka telah ada cinta lain di hatiku
Engkau tak kan tergantikan di hati ini
Kerana engkau lah yang selau mengukir indah cinta di dinding hati
Kerana hanya lah engkau saja yg bisa buat hatiku bahagia penuh kasih
Yang membuat hari-hariku sejuk dan damai meski d'tengah padang tandus
Bukan aku tak ingin memeluk dirimu di tengah dingin malam
Aku hanya ingin kesucian dan kehormatan kita selalu terlindungi
Kan selalu ku usap lembut pipimu dan ku cium mersa keningmu
Bila masanya telah tiba nanti, saat kita halal
Inilah ikrar hati pada cinta putih suci kita
Oleh Redi Maechosa
Untukmu yang menghiasi hati dan hariku
Bukan aku tak mencintai dan menyayangi dirimu
Bukan pula aku jemu atau bosan padamu
Dan jua buka telah ada cinta lain di hatiku
Engkau tak kan tergantikan di hati ini
Kerana engkau lah yang selau mengukir indah cinta di dinding hati
Kerana hanya lah engkau saja yg bisa buat hatiku bahagia penuh kasih
Yang membuat hari-hariku sejuk dan damai meski d'tengah padang tandus
Bukan aku tak ingin memeluk dirimu di tengah dingin malam
Aku hanya ingin kesucian dan kehormatan kita selalu terlindungi
Kan selalu ku usap lembut pipimu dan ku cium mersa keningmu
Bila masanya telah tiba nanti, saat kita halal
Inilah ikrar hati pada cinta putih suci kita
Perisai Cinta Oleh Handry Lumban Purba
PERISAI CINTA
Oleh Handry Lumban Purba
Senandung deru badai menyapa
Mengusik rasa kita berdua
Redakan hujan ini
Kalahkan semua bebanmu
Aliran darah panas mengalir
Mengukir rasa cinta di hati
Abadikanlah selalu
Singkirkan semua laramu
Rasakan semua pahit manis yang kau jelang
Rasakan semua duka dan tawa dalam bercinta
Kau di dalam jiwaku perisai cintaku
Memapah dan menopang bila ku terlelah
Kau di dasar hatiku perisai cintaku
Memapah dan menopang saat ku terlelah
Selembut awan putih menghias
Mengiring jalan terbang ke awan
Senandungkanlah padaku
Syair terindah buah dari karyamu
Oleh Handry Lumban Purba
Senandung deru badai menyapa
Mengusik rasa kita berdua
Redakan hujan ini
Kalahkan semua bebanmu
Aliran darah panas mengalir
Mengukir rasa cinta di hati
Abadikanlah selalu
Singkirkan semua laramu
Rasakan semua pahit manis yang kau jelang
Rasakan semua duka dan tawa dalam bercinta
Kau di dalam jiwaku perisai cintaku
Memapah dan menopang bila ku terlelah
Kau di dasar hatiku perisai cintaku
Memapah dan menopang saat ku terlelah
Selembut awan putih menghias
Mengiring jalan terbang ke awan
Senandungkanlah padaku
Syair terindah buah dari karyamu
Dewi Sang Penabur Kasih Oleh Handry Lumban Purba
DEWI SANG PENABUR KASIH
Oleh Handry Lumban Purba
Ada lembah bersembunyi di balik bukit
Bukit bersembunyi di balik hutan
Dari kejauhan aku berteriak menjerit
Penuh cemas berbuntut ketakutan
Aku sepi, dingin dan lapar
Bernyanyi lirih lagu-lagu sendu
Dinding hati yang kokoh turut bergetar
Merasa sedih karena lelah menantikanmu
Setelah bertahun-tahun lamanya
Kini telah tiba hari-hari yang ku tunggu
Ini tanganku terbuka lebar untukmu
Kemarilah, datanglah dan mendekatlah padaku
Aku saat ini berlimpahkan alasan-alasan
Untuk memujimu, untuk menyanjungmu
Cukup tepat bila kau pantang terlewatkan
Tuhan itu baik, memilih dirimu dan mengirimnya untukku
Bertanyalah kau kepadaku wahai wanita
Menurutmu Siapakah gerangan aku?
Maka terlontarlah kata mesra yang teramat lembut
Berkatalah, kau tidaklah tercipta untuk seseorang
Melainkan untuk bertakwa pada Tuhan dan menjadi imamku
Kalimatnya terdengar bagai syair dari surga
Kini aku tak ragu dalam kebimbangan
Tepatlah kau si Dewi sang penabur kasih
Hadir sebagai penyempurnaku di alam raya
Seandainya saja ada kata yang lebih mulia dari cinta
Bila saja ada kata yang lebih agung dari sayang
Tentu kaulah yang patut memperolehnya
Kemarilah dan biarkan aku menjadi imammu
Oleh Handry Lumban Purba
Ada lembah bersembunyi di balik bukit
Bukit bersembunyi di balik hutan
Dari kejauhan aku berteriak menjerit
Penuh cemas berbuntut ketakutan
Aku sepi, dingin dan lapar
Bernyanyi lirih lagu-lagu sendu
Dinding hati yang kokoh turut bergetar
Merasa sedih karena lelah menantikanmu
Setelah bertahun-tahun lamanya
Kini telah tiba hari-hari yang ku tunggu
Ini tanganku terbuka lebar untukmu
Kemarilah, datanglah dan mendekatlah padaku
Aku saat ini berlimpahkan alasan-alasan
Untuk memujimu, untuk menyanjungmu
Cukup tepat bila kau pantang terlewatkan
Tuhan itu baik, memilih dirimu dan mengirimnya untukku
Bertanyalah kau kepadaku wahai wanita
Menurutmu Siapakah gerangan aku?
Maka terlontarlah kata mesra yang teramat lembut
Berkatalah, kau tidaklah tercipta untuk seseorang
Melainkan untuk bertakwa pada Tuhan dan menjadi imamku
Kalimatnya terdengar bagai syair dari surga
Kini aku tak ragu dalam kebimbangan
Tepatlah kau si Dewi sang penabur kasih
Hadir sebagai penyempurnaku di alam raya
Seandainya saja ada kata yang lebih mulia dari cinta
Bila saja ada kata yang lebih agung dari sayang
Tentu kaulah yang patut memperolehnya
Kemarilah dan biarkan aku menjadi imammu
Satu Hal Oleh Nandar Dinata
SATU HAL
Oleh Nandar Dinata
Satu hal…
Yang tak selalu sanggup aku tahan
Yang tak pernah bisa aku tepiskan
Sampai kini masih melekat dalam angan
Pun jua tak pernah lepas dari pandangan
***
Satu hal…
Sampai kini masih terlalu indah mengisi ruang hati
Bersemayam dalam ranum sebongkah sukma
Nyaman menetap dan tinggal dalam relung jiwa
Entah sampai kapan ia akan selalu ada disana
***
Satu hal…
Membuat hati luruh melara
Berkawan dengan duka nestapa mengikis sukma
Yang tak pernah sanggup tertafsiri oleh logika
Akan dalamnya makna yang lembut tersirat olehnya
***
Satu hal…
Seringkali aku harus berkeluh dan gusar karenanya
Gelisah dan gundah adalah nyanyian sunyi dalam jiwa
Meski tak bisa tertepis olehku akan lara jiwa
Ketika rindu tak pernah letih memanggil dalam dada
Menyisakan perih dan derita yang mesti ku rasa
***
Satu hal…
Yang membuat rindu yang tak pernah sepi menyapa
Pun benih rasa yang masih tertanam dalam jiwa
Masih tetap senantiasa terjaga
Hingga masa kan tiba untuk kita mengecap bahagia
***
Satu hal…
Yang tak pernah selalu bisa terungkap dalam kata
Tentangmu, karenamu indah rasa ini kan tetap tumbuh dalam jiwa
Rasa yang memenuhi reruangan jiwa dan raga
Akan adaku, adamu kemudian menjadi satu adanya
Kita, selamanya.
[ND]
Oleh Nandar Dinata
Satu hal…
Yang tak selalu sanggup aku tahan
Yang tak pernah bisa aku tepiskan
Sampai kini masih melekat dalam angan
Pun jua tak pernah lepas dari pandangan
***
Satu hal…
Sampai kini masih terlalu indah mengisi ruang hati
Bersemayam dalam ranum sebongkah sukma
Nyaman menetap dan tinggal dalam relung jiwa
Entah sampai kapan ia akan selalu ada disana
***
Satu hal…
Membuat hati luruh melara
Berkawan dengan duka nestapa mengikis sukma
Yang tak pernah sanggup tertafsiri oleh logika
Akan dalamnya makna yang lembut tersirat olehnya
***
Satu hal…
Seringkali aku harus berkeluh dan gusar karenanya
Gelisah dan gundah adalah nyanyian sunyi dalam jiwa
Meski tak bisa tertepis olehku akan lara jiwa
Ketika rindu tak pernah letih memanggil dalam dada
Menyisakan perih dan derita yang mesti ku rasa
***
Satu hal…
Yang membuat rindu yang tak pernah sepi menyapa
Pun benih rasa yang masih tertanam dalam jiwa
Masih tetap senantiasa terjaga
Hingga masa kan tiba untuk kita mengecap bahagia
***
Satu hal…
Yang tak pernah selalu bisa terungkap dalam kata
Tentangmu, karenamu indah rasa ini kan tetap tumbuh dalam jiwa
Rasa yang memenuhi reruangan jiwa dan raga
Akan adaku, adamu kemudian menjadi satu adanya
Kita, selamanya.
[ND]
Entah Oleh Endah Ayunda
ENTAH
Oleh Endah Ayunda
Ada sesak yang kian hari menguji sabarku
Ada setitik air jenuh yang sewaktu-waktu siap menerobos celah sempit dimata ku
Ada ganjalan besar yang kian hari tidak tau akan berkurang atau bertambah besar
Ada hati yang terbalut karena sesuatu yang tidak akan pernah sanggup untuk dijelaskan
Memang tidak mudah,
sangat tidak mudah,
Berdiri tegak, berjalan sempurna, berlari hebat
Hal yang menyakitkan bagi ku
Entah, selalu kata entah yang terlintas dalam semua bayang-bayang ini
entah apa yang aku rasa, entah apa yang terjadi dan entah apa yang menyebabkan semuanya begini
Terkadang memang sulit, hati yang menangis walau air mata terasa sudah habis
kaki yang harus tetap berjalan walau daya tak mampu menggerakan
Entah..
Apa yang ku rasakan
Entah..
apa lagi yang harus aku tuliskan
Terkadang sesuatu yang dianggap sulit akan berubah begitu cepat menjadi lebih mudah
Huufftt..
Akan ku syukuri apa yang tengah ku rasakan kemarin, kini dan nanti.
Untuk semua, untuk mereka dan untuk diri ku sendiri :)
Cinta Oleh Nugarah Sabam Timothy Sihotang
CINTA
Oleh Nugarah Sabam Timothy Sihotang
Cinta....
Tak pernah mengenal waktu
Cinta.....
Tak pernah mengenal tempat
Cinta itu tulus
Cinta itu murah hati
Cinta itu rela berkorban
Cinta itu setia
Jangan pernah khianati cinta
Kalaupun hubungan kita sampai di sini
Bukan rasa cinta yang membuat itu
Tetapi keadaanlah yang memisahkan
Ku yakin
Cintaku dan cintamu bersemi
Walau di dalam hati
Semoga cinta jugalah yang mempertemukan kita
Semoga cinta juga yang mengantar harapan kita
Agar kita dapat hidup berdampingan
Oleh Nugarah Sabam Timothy Sihotang
Cinta....
Tak pernah mengenal waktu
Cinta.....
Tak pernah mengenal tempat
Cinta itu tulus
Cinta itu murah hati
Cinta itu rela berkorban
Cinta itu setia
Jangan pernah khianati cinta
Kalaupun hubungan kita sampai di sini
Bukan rasa cinta yang membuat itu
Tetapi keadaanlah yang memisahkan
Ku yakin
Cintaku dan cintamu bersemi
Walau di dalam hati
Semoga cinta jugalah yang mempertemukan kita
Semoga cinta juga yang mengantar harapan kita
Agar kita dapat hidup berdampingan
Bagaimana Bisa? Oleh Nandar Dinata
BAGAIMANA BISA??
Oleh Nandar Dinata
Bagaimana bisa?
Harusku hapuskan namamu dihati
Sedangku telah terbiasa nikmati
Setiap abjad yang menyusun namamu dalam sanubari
***
Bagaimana bisa?
Ku tepiskan deratan aksara pada jiwa
Karenanya hasrat tak pernah letih bergelora
Sedangku tak pernah bisa beralih dan berlalu
ketika goresan nan lembut melukiskan adamu
***
Bagaimana bisa?
Ku tangguhkan nada-nada asmara
Merdu bersanandung dalam palung jiwa
Ketika lirik yang terangkai olehnya
Berkisah tentang cerita cinta kita
***
Bagaimana bisa?
Ku simpan derai airmata yang jatuh perlahan
Pun isak tangis dalam jiwa tak sanggup tertahan
Ketika rindu tak pernah sedikitpun melepas pelukan
[ ND ]
Oleh Nandar Dinata
Bagaimana bisa?
Harusku hapuskan namamu dihati
Sedangku telah terbiasa nikmati
Setiap abjad yang menyusun namamu dalam sanubari
***
Bagaimana bisa?
Ku tepiskan deratan aksara pada jiwa
Karenanya hasrat tak pernah letih bergelora
Sedangku tak pernah bisa beralih dan berlalu
ketika goresan nan lembut melukiskan adamu
***
Bagaimana bisa?
Ku tangguhkan nada-nada asmara
Merdu bersanandung dalam palung jiwa
Ketika lirik yang terangkai olehnya
Berkisah tentang cerita cinta kita
***
Bagaimana bisa?
Ku simpan derai airmata yang jatuh perlahan
Pun isak tangis dalam jiwa tak sanggup tertahan
Ketika rindu tak pernah sedikitpun melepas pelukan
[ ND ]
Iman Oleh Sinta Manangin
IMAN
Oleh Sinta Manangin
Menyentuhmu tak berarti cinta
Membelaimu tak berarti pula kau satu-satunya
Menjamahmu tak berarti pula kau mempesona
Disudut nurani imanku berkata
Itu hanya khiasan setan semata..
Hakikat cinta itu adalah menjaga
Hakikat nafsu itu adalah membawa nestapa
Jika kau mengedepankan nafsumu maka kau telah menimpakan nestapa
Jika kau mengedepankan cinta maka kau telah menjaganya
Dengan nafsu kau bisa membuat
kecintaan itu hina
Sedangkan cinta yg benar membuatmu tidak akan membiarkan apapun untuk menjadikannya nestapa..
Seiring waktu nafsulah yg membuatnya nestapa
Cinta yg benar hanyalah menjaga
Menjaganya dari nestapa yg hina.
Teruntuk Wanita Jadilah Mutiara Oleh Andri Uye
TERUNTUK WANITA JADILAH MUTIARA
Oleh Andri Uye
Wahai wanita, jadilah mutiara di dasar lautan
Seseorang harus menyelam lebih dalam untuk menemukanmu
Engkau begitu istimewa hingga kerang yang keras melindungimu
Di dalam kerang kecantikan dan kesucianmu tetap terjaga
Apalah jadinya jika mutiara tidak ada di dalam kerang
Ia tergeletak di tepian pantai
Tergulung ombak dan terinjak-injak
Dengan sangat mudah seseorang menemukanmu
Dengan sangat mudah kecantikan dan kesucianmu terkotori oleh debu dunia
Maka tidak ada lagi keistimewaan pada mutiara itu
Wahai wanita, Jadilah karang di tepian pantai
Berkali-kali ombak menghantammu
Namun engkau tetap kuat pada pendirianmu
Tak ada yang mampu menggoyahkanmu
Wahai wanita, berhijablah secara syar'i
Seseorang yang mencintaimu harus datang menemui orang tuamu
Engkau begitu istimewa karena tidak semua orang bisa menikmati keindahanmu
Jika berhijab kecantikan dan kesucianmu tetap terjaga
Apalah jadinya jika wanita tidak berhijab
Keindahannya tak lagi istimewa
Dosa yang akan kau dapat dan Neraka yang akan kau masuki
Dengan sangat mudah orang tak berakal memandangmu
Menikmati kemolekan tubuhmu
Dengan sangat mudah engkau dirayu banyak lelaki
Karena penampilanmu yang begitu menggoda
kalau sudah begini dimanakah keistimewaanmu sebagai wanita ?
Wahai wanita, Tetapkanlah pendirianmu untuk berhijab
Berkali-kali engkau dicibir karena perubahanmu
Namun engkau tetap kuat pada pendirianmu
Tak ada yang mampu menggoyahkanmu
Banyak lelaki yang akan menjauhimu
Karena mereka sadar kau telah jadi istimewa
Dan mereka tidak pantas untukmu
Banyak lelaki yang akan menjauhimu
Karena hanya lelaki istimewa sajalah
Yang berhak mendapatkan keindahanmu itu
Dan... itu adalah Suamimu !
Asaku Oleh Riska Nur Ardianti
ASAKU
Oleh Riska Nur Ardianti
Sendiri, walau banyak kehidupan
Sunyi, sepi, senyap
Walau di tengah kota ramai
Gelap yang kulihat
Gelap yang kurasakan
Hitam, sesat
Jauh dari terang
Akankah malam berlalu?
Akankah pagi menjemputku?
Aku tersesat dalam jalan berliku
Yang aku tahu jalan itu berujung api membara
Kemana aku harus berlari?
Mencari jalan terang, tetapi nihil
Tuhan, jemput aku dengan cahaya terang-Mu
Izinkan aku berjalan
Yang aku tahu jalan itu berujung kebahagiaan
Asaku..
Berjalan, lari dari kegelapan
Menuju setitik cahaya
Menjadi bidadari
Yang aku, kau dan Tuhan inginkan
Oleh Riska Nur Ardianti
Sendiri, walau banyak kehidupan
Sunyi, sepi, senyap
Walau di tengah kota ramai
Gelap yang kulihat
Gelap yang kurasakan
Hitam, sesat
Jauh dari terang
Akankah malam berlalu?
Akankah pagi menjemputku?
Aku tersesat dalam jalan berliku
Yang aku tahu jalan itu berujung api membara
Kemana aku harus berlari?
Mencari jalan terang, tetapi nihil
Tuhan, jemput aku dengan cahaya terang-Mu
Izinkan aku berjalan
Yang aku tahu jalan itu berujung kebahagiaan
Asaku..
Berjalan, lari dari kegelapan
Menuju setitik cahaya
Menjadi bidadari
Yang aku, kau dan Tuhan inginkan
Senandung Dosa Oleh DD
SENANDUNG DOSA
Oleh DD
Nak balik, baliklah nak…
Baliklah kebawah ketiak emak…
Sudah cukup , cukuplah nak…
Cukuplah buat derita emak..
Air mata mengaliri kerutan pipi emak
Mengalahkan derasnya air terjun Niagara.
Tapi kau diam,kau acuhkan tidak
Kau anggap itu air biasa
Kau anggap itu air hujan
Kau anggap itu air sungai
Kau anggap itu air laut
Kau anggap itu air danau
Kau anggap itu air parit
Kau anggap itu air selokan
Tapi tak kau anggap itu air zam-zam yang terbuang percuma.
Nak balik , baliklah nak…
Baliklah kebawah ketiak emak…
Sudah cukup , cukuplah nak…
Cukuplah buat derita emak..
Tak kau dengar rintihan emak??
Tak kau dengar ratapan pilu emak??
Tak kau dengar jeritan hati emak??
Jeritan hati emak, atas dosa-dosa yang telah kau perbuat..
“Aku tak takut dosa…..bagiku dosa adalah jembatan meraih pahala…bagiku dosa adalah jalan mencari tuhan…bagiku dosa adalah ketidak mampuan otakku menerima anugerahnya…takkan ada tuhan tanpa hamba,takkan ada surga tanpa neraka..takkan ada aku tanpa dosa..”
Nak balik baliklah nak…
Baliklah kebawah ketiak emak…
Sudah cukup , cukuplah nak…
Cukuplah buat derita emak..
Dan kau masih saja tetap ber senandung dosa..
Sampai tua dan mati menyapa…
Oleh DD
Nak balik, baliklah nak…
Baliklah kebawah ketiak emak…
Sudah cukup , cukuplah nak…
Cukuplah buat derita emak..
Air mata mengaliri kerutan pipi emak
Mengalahkan derasnya air terjun Niagara.
Tapi kau diam,kau acuhkan tidak
Kau anggap itu air biasa
Kau anggap itu air hujan
Kau anggap itu air sungai
Kau anggap itu air laut
Kau anggap itu air danau
Kau anggap itu air parit
Kau anggap itu air selokan
Tapi tak kau anggap itu air zam-zam yang terbuang percuma.
Nak balik , baliklah nak…
Baliklah kebawah ketiak emak…
Sudah cukup , cukuplah nak…
Cukuplah buat derita emak..
Tak kau dengar rintihan emak??
Tak kau dengar ratapan pilu emak??
Tak kau dengar jeritan hati emak??
Jeritan hati emak, atas dosa-dosa yang telah kau perbuat..
“Aku tak takut dosa…..bagiku dosa adalah jembatan meraih pahala…bagiku dosa adalah jalan mencari tuhan…bagiku dosa adalah ketidak mampuan otakku menerima anugerahnya…takkan ada tuhan tanpa hamba,takkan ada surga tanpa neraka..takkan ada aku tanpa dosa..”
Nak balik baliklah nak…
Baliklah kebawah ketiak emak…
Sudah cukup , cukuplah nak…
Cukuplah buat derita emak..
Dan kau masih saja tetap ber senandung dosa..
Sampai tua dan mati menyapa…
Diriku Oleh Tria Wulandari
DIRIKU
Oleh Tria Wulandari
Esok pandangan ini akan memudar
Bahkan terpisah sengit bersama alam
Memulangkan drama kehidupan
Temukan beberapa pola amarah
Tentang kelemahan raga
Tak berdaya menggerutu
Kenapa ???
Bahasa pejuang iba
Coba tangan menengadah nikmat
Apalah sambutan perlintasan dunia
Jika hamba tak bernaung syukur
Memikul keangkuhan nyawa
Basuh nasehat dengan air malam
Agar terbuka nurani
Bukan kekuasaan semata
Oleh Tria Wulandari
Esok pandangan ini akan memudar
Bahkan terpisah sengit bersama alam
Memulangkan drama kehidupan
Temukan beberapa pola amarah
Tentang kelemahan raga
Tak berdaya menggerutu
Kenapa ???
Bahasa pejuang iba
Coba tangan menengadah nikmat
Apalah sambutan perlintasan dunia
Jika hamba tak bernaung syukur
Memikul keangkuhan nyawa
Basuh nasehat dengan air malam
Agar terbuka nurani
Bukan kekuasaan semata
Salam Rindu Untuk Habibana Oleh Muhammad Ridwan Naim
SALAM RINDU UNTUK HABIBANA
Oleh Muhammad Ridwan Naim
Teringat suatu masa
Saat dunia gelap gulita
Lalu kau datang bak lentera
Sebagai cahaya bagi manusia
Kau bawa keindahan
Yakni dinul islam
Kau hapuskan kebodohan
Lalu kau sibak kelam
Dengan Al-Qur’anmu yang mulia
Kau berdakwah tanpa lelah
Meski dicaci dan dihina
Tiada kata takut dan menyerah
Yaa Nabiyyullah
Muhammadur Rosuulullah
Tutur katamu
Ketabahanmu
Kepribadianmu
Kini menjadi panutan bagi setiap umatmu
Engkaulah sebaik-baiknya manusia
Dengan akhlak yang mulia
Yaa Habibanaa
Kini engkau telah tiada
Namun kisahmu tak akan sirna
Meski ditelan usia
Kami hanya bisa bersholawat
Berharap engkau beri kami syafa’at
Dan tak lupa risalah nubuwat
Akan kami lanjutkan hingga akhir hayat
Salam dari kami yang merindukanmu
Wahai Nabi Muhammad
Oleh Muhammad Ridwan Naim
Teringat suatu masa
Saat dunia gelap gulita
Lalu kau datang bak lentera
Sebagai cahaya bagi manusia
Kau bawa keindahan
Yakni dinul islam
Kau hapuskan kebodohan
Lalu kau sibak kelam
Dengan Al-Qur’anmu yang mulia
Kau berdakwah tanpa lelah
Meski dicaci dan dihina
Tiada kata takut dan menyerah
Yaa Nabiyyullah
Muhammadur Rosuulullah
Tutur katamu
Ketabahanmu
Kepribadianmu
Kini menjadi panutan bagi setiap umatmu
Engkaulah sebaik-baiknya manusia
Dengan akhlak yang mulia
Yaa Habibanaa
Kini engkau telah tiada
Namun kisahmu tak akan sirna
Meski ditelan usia
Kami hanya bisa bersholawat
Berharap engkau beri kami syafa’at
Dan tak lupa risalah nubuwat
Akan kami lanjutkan hingga akhir hayat
Salam dari kami yang merindukanmu
Wahai Nabi Muhammad
Ibu Oleh Herawati Mansur
IBU
Oleh Herawati Mansur
Ibu...
Engkau adalah wanita yang sempurna
Engkau adalah wanita paling mulai
Jasamu tak sebanding dengan Ayah
Jasamu tak bisa terbalas oleh apapun
Ibu...
Engkau mencintai dan mengasihi kami dengan penuh kasih sayang
Engkau tak pernah mengeluh dalam mengurus kami
Ibu...
Izinkanlah aku selalu memelukmu
Izinkanlah aku selalu berada di sisimu
izinkanlah aku membalas semua jasa-jasamu
Walau itu tak sempurnah
Suara Langit Oleh Faiza Maulia
SUARA LANGIT
Oleh Faiza Maulia
Ketika fajar merangkak di peraduan
Menggema azan pada pilar langit
Menggetarkan jiwa ribuan insan
Daku terhanyut
Dalam kenikmatan sujud
Koloni burung membelah langit
Serempak melantuni zikir
Kau akan mendengar
Saat langit ikut bertakbir
Dan kau akan melihat
Saat gugusan bintang bersyahadat
Memuji Sang Maha kuasa
Bertasbih diatas sajadah cakrawala
Oleh Faiza Maulia
Ketika fajar merangkak di peraduan
Menggema azan pada pilar langit
Menggetarkan jiwa ribuan insan
Daku terhanyut
Dalam kenikmatan sujud
Koloni burung membelah langit
Serempak melantuni zikir
Kau akan mendengar
Saat langit ikut bertakbir
Dan kau akan melihat
Saat gugusan bintang bersyahadat
Memuji Sang Maha kuasa
Bertasbih diatas sajadah cakrawala
Kaya Iman Oleh Nilam Widiastuti
KAYA IMAN
Oleh Nilam Widiastuti
Coba kita fikirkan
nispa nya orang pinggiran
hidup yg tak pernah kecukupan
makan saja kadang kadang
sehari tidak makan
biasa mereka rasakan
emperan toko
kolong jembatan
untuk menaruh punggung penderitaan
bersama sampah-sampah rakyat
tidak berperi kemanusiaan.
Orang pinggiran
selalu mendekat kepada tuhan
kapanpun, dimanapun
sempatkan melaksanakan kewajiban
dengan alas kardus tak layak di gunakan
apa daya kita?
hidup berkecukupan
Teduh dan nyaman di gubuk yang besar
tidak pernah mersasakann
kepanasan
kehujanan
Tapii..
kita mengeluh meminta tanpa berdo'a
mendekat kepadaNya pun kalau sudah akut kejiwaan,
iya atau bukan?
masih ada di antara kita yg tak sempat ingat kepada Tuhan
tidak malu sama orang pinggiran
Kere harta tapi Kaya Iman.
Oleh Nilam Widiastuti
Coba kita fikirkan
nispa nya orang pinggiran
hidup yg tak pernah kecukupan
makan saja kadang kadang
sehari tidak makan
biasa mereka rasakan
emperan toko
kolong jembatan
untuk menaruh punggung penderitaan
bersama sampah-sampah rakyat
tidak berperi kemanusiaan.
Orang pinggiran
selalu mendekat kepada tuhan
kapanpun, dimanapun
sempatkan melaksanakan kewajiban
dengan alas kardus tak layak di gunakan
apa daya kita?
hidup berkecukupan
Teduh dan nyaman di gubuk yang besar
tidak pernah mersasakann
kepanasan
kehujanan
Tapii..
kita mengeluh meminta tanpa berdo'a
mendekat kepadaNya pun kalau sudah akut kejiwaan,
iya atau bukan?
masih ada di antara kita yg tak sempat ingat kepada Tuhan
tidak malu sama orang pinggiran
Kere harta tapi Kaya Iman.
Karena Allah Oleh Rainy Zikri
KARENA ALLAH
Oleh Rainy Zikri
Kamu datang kepada hati yang kosong karena Allah
Mana ku tau kamu akan mengetuk pintu hati itu dan menyapa ke diaman ku
Kamu pergi pun karena Allah
Mana ku tau kamu bawa sebelah hati ku untuk kamu simpan di dalam hati mu
Jika takdir Allah membawa kamu kembali kepada ku itu juga karena Allah yang menuntunmu untuk mengetuk kembali pintu hatiku yang tertutup
Pintu itu tak pernah aku kunci... Karena Allah jua yang selalu membuatku tak menguncinya
Selalu ada doa yang terucap yang keluar dan masuk melalui pintu hati itu
Buat mu....
Pergilah ke langit untuk meraih bintang yang paling terang
Pergilah ke gunung untuk mendaki puncak yang tertinggi akan aku hantar kamu setiap saat waktunya dalam doa ku
Dan turunlah kembali dengan hati mu yang merendah serendah dasar samudera....
Karena Allah aku ada disana menantikanmu kembali
Karena Allah kamu ku lepaskan untuk pergi ....
Tapi kamu tinggalkan sebelah hati mu untuk selalu ku jaga dalam diam
Karena Allah pula kamu akan kembali....
Bersama hati ku yang selalu kamu bawa di dalam ruang hatimu....
Karena Allah aku menanti mu.... Belahan hatiku....
Oleh Rainy Zikri
Kamu datang kepada hati yang kosong karena Allah
Mana ku tau kamu akan mengetuk pintu hati itu dan menyapa ke diaman ku
Kamu pergi pun karena Allah
Mana ku tau kamu bawa sebelah hati ku untuk kamu simpan di dalam hati mu
Jika takdir Allah membawa kamu kembali kepada ku itu juga karena Allah yang menuntunmu untuk mengetuk kembali pintu hatiku yang tertutup
Pintu itu tak pernah aku kunci... Karena Allah jua yang selalu membuatku tak menguncinya
Selalu ada doa yang terucap yang keluar dan masuk melalui pintu hati itu
Buat mu....
Pergilah ke langit untuk meraih bintang yang paling terang
Pergilah ke gunung untuk mendaki puncak yang tertinggi akan aku hantar kamu setiap saat waktunya dalam doa ku
Dan turunlah kembali dengan hati mu yang merendah serendah dasar samudera....
Karena Allah aku ada disana menantikanmu kembali
Karena Allah kamu ku lepaskan untuk pergi ....
Tapi kamu tinggalkan sebelah hati mu untuk selalu ku jaga dalam diam
Karena Allah pula kamu akan kembali....
Bersama hati ku yang selalu kamu bawa di dalam ruang hatimu....
Karena Allah aku menanti mu.... Belahan hatiku....
Hakikat Oleh Abidzar
HAKIKAT
Oleh Abidzar
Hakikat...hakiki..haqiqah
Mentari pada kaki langit
Bumi pada bimasakti
Manusia pada tuhan Allahu Rabbi
Terlalu banyak yang bicara hakikat
tapi tak mengerti tentang hakikat
Hakikat...hakiki,...haqiqah
Cinta adalah hakikat...
Benci adalah hakikat..
Manusia, cinta dan benci adalah hakikat
Namun hakikat itu tak membawa mereka pada Tuhan yang Maha Hakiki
kekal lagi abadi....
Kekufuran makin menjadi-jadi
Tak mampu dibendung lagi oleh iman yang digariskan Tuhan
Semua harus berubah, untuk menggapai kemenangan surgawi yang hakiki...
Hakikat..hakiki...haqiqah
tak dapat dicapai akal manusia
dikala tak mau merefleksi diri
Oleh Abidzar
Hakikat...hakiki..haqiqah
Mentari pada kaki langit
Bumi pada bimasakti
Manusia pada tuhan Allahu Rabbi
Terlalu banyak yang bicara hakikat
tapi tak mengerti tentang hakikat
Hakikat...hakiki,...haqiqah
Cinta adalah hakikat...
Benci adalah hakikat..
Manusia, cinta dan benci adalah hakikat
Namun hakikat itu tak membawa mereka pada Tuhan yang Maha Hakiki
kekal lagi abadi....
Kekufuran makin menjadi-jadi
Tak mampu dibendung lagi oleh iman yang digariskan Tuhan
Semua harus berubah, untuk menggapai kemenangan surgawi yang hakiki...
Hakikat..hakiki...haqiqah
tak dapat dicapai akal manusia
dikala tak mau merefleksi diri
The First Experience in Camping
The First Experience in Camping
In
the Friday morning, I saw many students to get ready to come in their
schools. Many goods that they brought for the example were sticks,
ropes, woods and many others. They would do camping. Nevertheless, I did
not where they would do the camping.
From that kind of phenomenon above, suddenly, I remembered when I was in senior high school time, especially in 1st grade of that level. I remembered that in my school at the time, there was regulation about for all new students in the 1st
level might follow camping that was held by my school. I was very
shocked about it. It was because camping was the first time for me. I
never did before.
Before the date of
the day, I and my friends prepared and bought many things for it. For
the example, I and my friends bought hat, rope, new shoes, and tarpaulin
for camping. Then, we also searched woods, and sticks. Besides, each of
camping members might bring basic needs like rice, vegetable oil,
vegetables, cooking spices and others. Those things were used to fulfill
our needs during camping time.
The day of camping came, exactly in the Friday. Each group consisted of 10 members. Then, I belonged to the 3rd
group, where it consisted of me myself, Susi, Lia, Lina, Yuli, Dwi,
Wulan, Wati, Ike and Ratna. There each of members had her own duty. For
the example at the time I , Wati, and Wulan had duty in cooking. Then
the others had different duty of mine. During in camping time, there
were many activities that done by us like we learned how to make tent,
to make litter, we also asked to go around fire and many other
activities. Those activities were very pleased. It taught me about the
meaning of togetherness. That was my first experience in camping.
Sepertiga Malam-MU Oleh Fatihatus Sa'adah
SEPERTIGA MALAM-MU
Oleh Fatihatus Sa'adah
Bintang malam katakan padanya
Aku merinduinya dalam setiap sujud sepertiga malamku
Tuhaan..Indahkanlah setiap hembus napasku
Agar aku tau Engkau memelukku dengan kasih sayangmu
Namun Tuhaan.. peluk aku, peluk aku sebentar
Dekap aku agar aku dapat melalui hari hariku dengan penuh senyuman
Sirami aku dengan kasih sayangmu
sekarang, nanti dan esok.....
Amiinn
Oleh Fatihatus Sa'adah
Bintang malam katakan padanya
Aku merinduinya dalam setiap sujud sepertiga malamku
Tuhaan..Indahkanlah setiap hembus napasku
Agar aku tau Engkau memelukku dengan kasih sayangmu
Namun Tuhaan.. peluk aku, peluk aku sebentar
Dekap aku agar aku dapat melalui hari hariku dengan penuh senyuman
Sirami aku dengan kasih sayangmu
sekarang, nanti dan esok.....
Amiinn
Syurga Sederhana Oleh Siti Mahillah
SYURGA SEDERHANA
Oleh Siti Mahillah
Malam cukup melelahkan
Menjijikkan,
Dan pagi menyambutku marah
Dengan nasib yang tak ramah
Butiran-butiran embun basahi helai hati
Hati menangis air mata darah
Aku tak nampak ketika malam pun siang
Aku hanyalah rumput jalanan
Liar tersingkir, merusak keindahan naluri
Ingin rasanya seperti mawar berdiri kokoh
Menebar wewangian Menabur kebaikan
Sungguh aku ingin bertaubat Tuhan!
Aku tak ingin selamanya memiliki predikat si kupu-kupu malam
Aku tak ingin mengepakan sayap di tengah kegelapan
Namun, menjelajahi mimpi ketika siang
Sungguh aku ingin bertaubat Tuhan
Tak sanggup rasanya terbakar di neraka
Siksa darimu tiada ampun, aku tak mau
Ampunilah dosa-dosaku
Aku tak pernah tau walau Sedetik kedepanpun
Malaikat maut datang menyeretku
Berilah aku kesempatan
Membersihkan dosa tubuh ini
Tubuh yang bahkan aku sendiri tak miliki
Ampunilah dosaku
Tulang punggung ini memikul beban berat
Menimba kebahagiaan
Untuk delapan mata di sana
Menungguku membawa kepingan dinar dan helai pakaian
Inilah cara demi keluargaku bertahan hidup
Menyambung nyawa dengan raga kotor penuh dosa
Sungguh aku ingin bertaubat
Selama ini tak kusadari rezekimu begitu luas
Tak perlu jual tubuh ini tuk hidup menghidupi
Terimalah kelak tubuh kotor ini di surgamu
Walau di tempat yang paling sederhana.
Oleh Siti Mahillah
Malam cukup melelahkan
Menjijikkan,
Dan pagi menyambutku marah
Dengan nasib yang tak ramah
Butiran-butiran embun basahi helai hati
Hati menangis air mata darah
Aku tak nampak ketika malam pun siang
Aku hanyalah rumput jalanan
Liar tersingkir, merusak keindahan naluri
Ingin rasanya seperti mawar berdiri kokoh
Menebar wewangian Menabur kebaikan
Sungguh aku ingin bertaubat Tuhan!
Aku tak ingin selamanya memiliki predikat si kupu-kupu malam
Aku tak ingin mengepakan sayap di tengah kegelapan
Namun, menjelajahi mimpi ketika siang
Sungguh aku ingin bertaubat Tuhan
Tak sanggup rasanya terbakar di neraka
Siksa darimu tiada ampun, aku tak mau
Ampunilah dosa-dosaku
Aku tak pernah tau walau Sedetik kedepanpun
Malaikat maut datang menyeretku
Berilah aku kesempatan
Membersihkan dosa tubuh ini
Tubuh yang bahkan aku sendiri tak miliki
Ampunilah dosaku
Tulang punggung ini memikul beban berat
Menimba kebahagiaan
Untuk delapan mata di sana
Menungguku membawa kepingan dinar dan helai pakaian
Inilah cara demi keluargaku bertahan hidup
Menyambung nyawa dengan raga kotor penuh dosa
Sungguh aku ingin bertaubat
Selama ini tak kusadari rezekimu begitu luas
Tak perlu jual tubuh ini tuk hidup menghidupi
Terimalah kelak tubuh kotor ini di surgamu
Walau di tempat yang paling sederhana.
Jalan Hidup Oleh Imas Supiyani
JALAN HIDUP
Oleh Imas Supiyani
Di kala senang...
Aku terbawa suasana
Terhanyut dalam kegembiraan
Di raut muka ku slalu ada canda tawa
Di saat ku merasakan kebahagiaan
Di kala sedih ...
Aku terhanyut oleh penderitaan
Masalah hidup yang ku jalani
Terpampang jelas raut muka kesedihan
Yang sedang ku rasakan ini
Entah bagaimana...
Semua ini sudah ada yang mengatur nya
Yaitu ,Yang Maha Kuasa Alam Semesta (ALLAH SWT)
Hanya bisa bersabar,dan pasrah diri
Kepada nya memohon pertolongan
Oleh Imas Supiyani
Di kala senang...
Aku terbawa suasana
Terhanyut dalam kegembiraan
Di raut muka ku slalu ada canda tawa
Di saat ku merasakan kebahagiaan
Di kala sedih ...
Aku terhanyut oleh penderitaan
Masalah hidup yang ku jalani
Terpampang jelas raut muka kesedihan
Yang sedang ku rasakan ini
Entah bagaimana...
Semua ini sudah ada yang mengatur nya
Yaitu ,Yang Maha Kuasa Alam Semesta (ALLAH SWT)
Hanya bisa bersabar,dan pasrah diri
Kepada nya memohon pertolongan
Selembah Putih Oleh Hesty Indra W
SELEMBAR PUTIH
Oleh Hesty Indra W
Selembar putih yang kau bingkai
Di dinding rumah batinmu
Adalah lautan bergemuruh ombak
Tempat badai menempa nelayan
Menuntaskan segala tantangan
Selembar putih yang kau bingkai
Di dinding rumah batinmu
Adalah hutan hijau merayu jiwa
Tempat embun bermanja di ujung daun
Menebarkan kesejukan bagi jiwa yang gersang
Selembar putih yang kau bingkai
Di dinding rumah batinmu
Adalah medan pertempuran
Tempat api dan darah berlomba
Membahagiakan sang pembinasa
Selembar putih yang kau bingkai
Di dinding rumah batinmu
Adalah keluluhlantakan
Adalah sungging senyuman
Adalah kebebasan
Yang dapat kau maknai tanpa kata.
Oleh Hesty Indra W
Selembar putih yang kau bingkai
Di dinding rumah batinmu
Adalah lautan bergemuruh ombak
Tempat badai menempa nelayan
Menuntaskan segala tantangan
Selembar putih yang kau bingkai
Di dinding rumah batinmu
Adalah hutan hijau merayu jiwa
Tempat embun bermanja di ujung daun
Menebarkan kesejukan bagi jiwa yang gersang
Selembar putih yang kau bingkai
Di dinding rumah batinmu
Adalah medan pertempuran
Tempat api dan darah berlomba
Membahagiakan sang pembinasa
Selembar putih yang kau bingkai
Di dinding rumah batinmu
Adalah keluluhlantakan
Adalah sungging senyuman
Adalah kebebasan
Yang dapat kau maknai tanpa kata.
Pahit Manisnya Hidup Oleh Alviani
PAHIT MANISNYA HIDUP
Oleh Alviani
Hidup...
Roda kehidupan terus berputar
Hari kemarin telah menjadi masa lalu
Dan mungkin saja masa itu tidak akan kembali
Kecewa.....
Betapa hancur perasaan ini
Saat ku mendengar bisikan yang lewat tentangmu
Kini ku berusaha tegar dan semangat
Kuharap itu semua tak benar
Tapi waktu demi waktu telah terlewati
Ternyata itu semua adalah sebuah fakata....
Tinggallah diriku terpuruk
Dalam kesedihan dan kekecewaan
Harapan kini tinggal harapan
Karena kau telah dimiliki olehnya
Oleh Alviani
Hidup...
Roda kehidupan terus berputar
Hari kemarin telah menjadi masa lalu
Dan mungkin saja masa itu tidak akan kembali
Kecewa.....
Betapa hancur perasaan ini
Saat ku mendengar bisikan yang lewat tentangmu
Kini ku berusaha tegar dan semangat
Kuharap itu semua tak benar
Tapi waktu demi waktu telah terlewati
Ternyata itu semua adalah sebuah fakata....
Tinggallah diriku terpuruk
Dalam kesedihan dan kekecewaan
Harapan kini tinggal harapan
Karena kau telah dimiliki olehnya
Kotak Harapan Oleh Almarizti H
KOTAK HARAPAN
Oleh Almarizti H
Setiap hari, penuh dengan harapan
Harapan itu mewarnai dan menyinari dunia ini
Seperti pelangi yang mewarnai langit
Dan matahari yang menyinari bumi ini
Andai kata harapan itu lenyap,
Hidup terasa susah
Hidup terasa suram
Hidup akan terasa tak berwarna
Kita harus berharap setinggi mungkin
Kita harus berharap sebanyak mungkin
Kita harus berharap sedalam mungkin
Harapan itu, berasal dari dalam kotak kecil
Yang kecil tapi bermakna
Kotak harapan yang berguna bagi semua orang
Kotak itu, bernama otak
Kotak harapan yang dapat mengubah dunia
Kotak harapan yang tak ternilai
Janganlah berhenti berharap
Karena harapan membuat kita sukses
Oleh Almarizti H
Setiap hari, penuh dengan harapan
Harapan itu mewarnai dan menyinari dunia ini
Seperti pelangi yang mewarnai langit
Dan matahari yang menyinari bumi ini
Andai kata harapan itu lenyap,
Hidup terasa susah
Hidup terasa suram
Hidup akan terasa tak berwarna
Kita harus berharap setinggi mungkin
Kita harus berharap sebanyak mungkin
Kita harus berharap sedalam mungkin
Harapan itu, berasal dari dalam kotak kecil
Yang kecil tapi bermakna
Kotak harapan yang berguna bagi semua orang
Kotak itu, bernama otak
Kotak harapan yang dapat mengubah dunia
Kotak harapan yang tak ternilai
Janganlah berhenti berharap
Karena harapan membuat kita sukses
Kehidupanku Oleh Rivaldo Francesco
KEHIDUPANKU
Oleh Rivaldo Francesco
Kehidupan ku yang ku jalani
Yang terkadang ku berpikir
Bahwa kehidupan adalah kebebasan
Kita kan sadar pada saat waktunya tiba
Melihat lah kedepan dengan masa depan yg cerah
Membuatku semangat dengan hidup ku ini
Ku jalani hari demi hari
Dengan senyuman kebahagian
Hari demi hari membuat ku senang
Yang karena hidup ku ini
Dengan senang menjalani hidup
Akan cerah kehidupanku
Semoga Tuhan memberi kan
Harapan cerah bagi kita
Hingga saat nya pun tiba
Ku takkan merasa bersedih akan hidupku ini
Oleh Rivaldo Francesco
Kehidupan ku yang ku jalani
Yang terkadang ku berpikir
Bahwa kehidupan adalah kebebasan
Kita kan sadar pada saat waktunya tiba
Melihat lah kedepan dengan masa depan yg cerah
Membuatku semangat dengan hidup ku ini
Ku jalani hari demi hari
Dengan senyuman kebahagian
Hari demi hari membuat ku senang
Yang karena hidup ku ini
Dengan senang menjalani hidup
Akan cerah kehidupanku
Semoga Tuhan memberi kan
Harapan cerah bagi kita
Hingga saat nya pun tiba
Ku takkan merasa bersedih akan hidupku ini
Kehidupan Oleh Scoleh
KEHIDUPAN
Oleh Scoleh
Pandangilah wajahmu
Tanyakanlah dirimu
Tentang hatimu,
Biar hitam warna rambutmu,
Hitam bola matamu
Tetaplah apa adanya,
Hidup tak usah kau pilih,
Tak usah kau paksa untuk menjalani semua
Santai dan nikmati hidup yang lebih bahagia
Tersenyumlah
Tertawalah
Bahagialah
Dengan kehidupanmu,
Raihlah
Kejarlah
Masa depanmu
Oleh Scoleh
Pandangilah wajahmu
Tanyakanlah dirimu
Tentang hatimu,
Biar hitam warna rambutmu,
Hitam bola matamu
Tetaplah apa adanya,
Hidup tak usah kau pilih,
Tak usah kau paksa untuk menjalani semua
Santai dan nikmati hidup yang lebih bahagia
Tersenyumlah
Tertawalah
Bahagialah
Dengan kehidupanmu,
Raihlah
Kejarlah
Masa depanmu
Kehidupanku Oleh Sarnadi
KEHIDUPANKU
Oleh Sarnadi
Aku hanyalah sehelai kafas yang tertiup angin malam
terbang melayang terhembus angin suram
terbang tinggi menujuh awan hitam
dan kini tetesan air hujan embuatku terjatuh tenggelam
Ketika aku mulai terbangkit
menerjang rasa sakit
membawa rasa takut yang terus melilit
hingga terlihat cahaya yang menghilangkan rasa sakit
Ketika cahaya mulai terlihat terang
kegelapanpu mulai hilang
akupun terasa senang
di masa yang akan datang
Oleh Sarnadi
Aku hanyalah sehelai kafas yang tertiup angin malam
terbang melayang terhembus angin suram
terbang tinggi menujuh awan hitam
dan kini tetesan air hujan embuatku terjatuh tenggelam
Ketika aku mulai terbangkit
menerjang rasa sakit
membawa rasa takut yang terus melilit
hingga terlihat cahaya yang menghilangkan rasa sakit
Ketika cahaya mulai terlihat terang
kegelapanpu mulai hilang
akupun terasa senang
di masa yang akan datang
Hidup Oleh Tyas. H
HIDUP
Oleh Tyas. H
Hidup itu KELAM
Terlalu liar tuk dijinakkan
Terlalu dingin tuk disentuh
Terlalu keras tuk dipatahkan
Dan terlalu geLap tuk dijamah
Arogan...
Buas...
Terjal...
Dan Hitam...
Yang cuma ada 2 kata...
Menyakiti atau disakiti,
Mengalah atau dikalahkan,
Tertawa atau menangis,
Berusaha melawan atau terdiam pasrah
Hidup bukanlah KEHARUSAN
Bukan kesempurnaan yg selalu dikejar
Juga bukan kesuksesan yg kerap dibicarakan
Dia hanyalah satu Masa yang akan dilewati
Dan tentang Hidup itu sendiri
Hanya butuh senyum sederhana
Tuk sekedar menunjukkan kepada semua
"BAHWA AKU BAHAGIA ADA DISINI...!!!
Oleh Tyas. H
Hidup itu KELAM
Terlalu liar tuk dijinakkan
Terlalu dingin tuk disentuh
Terlalu keras tuk dipatahkan
Dan terlalu geLap tuk dijamah
Arogan...
Buas...
Terjal...
Dan Hitam...
Yang cuma ada 2 kata...
Menyakiti atau disakiti,
Mengalah atau dikalahkan,
Tertawa atau menangis,
Berusaha melawan atau terdiam pasrah
Hidup bukanlah KEHARUSAN
Bukan kesempurnaan yg selalu dikejar
Juga bukan kesuksesan yg kerap dibicarakan
Dia hanyalah satu Masa yang akan dilewati
Dan tentang Hidup itu sendiri
Hanya butuh senyum sederhana
Tuk sekedar menunjukkan kepada semua
"BAHWA AKU BAHAGIA ADA DISINI...!!!
Aku, Puisi dan Kehidupan Oleh Rusminah Qumainah
AKU, PUISI DAN KEHIDUPAN
Oleh Rusminah Qumainah
Di selasar malam yang panjang dan sepi.
Di lorong-lorong kosong,
dan gema tanpa suara.
Di dinding kelam,
di tepi tebing kehidupan terdalam.
Bayanganku membelah diri,
menjadi siluet hitam.
Di senja yang mendendam.
Karena kerinduan terus tertahan.
Lantaran cinta tiada terungkap kata.
Sebab rasa meresap putus asa tanpa sisa.
Atmaku hilang nyali, lantas membunuh diri.
Menggorok leher dengan pisau puisi.
Cuma tinggalkan sajak tanpa jejak.
Bak rampok yang menguras habis sepusaka sakral inspirasi.
Setelah malam merampasnya dari dekapan mimpi.
Setelah gulananya hanya peduli pada barangkali.
Kejam cuaca menelikungnya di lorong sepi.
Yang nyeri.
Di jalanan, hujan menangisi sebuah kehidupan.
(22 April 2009)
Oleh Rusminah Qumainah
Di selasar malam yang panjang dan sepi.
Di lorong-lorong kosong,
dan gema tanpa suara.
Di dinding kelam,
di tepi tebing kehidupan terdalam.
Bayanganku membelah diri,
menjadi siluet hitam.
Di senja yang mendendam.
Karena kerinduan terus tertahan.
Lantaran cinta tiada terungkap kata.
Sebab rasa meresap putus asa tanpa sisa.
Atmaku hilang nyali, lantas membunuh diri.
Menggorok leher dengan pisau puisi.
Cuma tinggalkan sajak tanpa jejak.
Bak rampok yang menguras habis sepusaka sakral inspirasi.
Setelah malam merampasnya dari dekapan mimpi.
Setelah gulananya hanya peduli pada barangkali.
Kejam cuaca menelikungnya di lorong sepi.
Yang nyeri.
Di jalanan, hujan menangisi sebuah kehidupan.
(22 April 2009)
Perjuangan Hidup Oleh Nurul Aziza
PERJUANGAN HIDUP
Oleh Nurul Aziza
Aku berjuang..
Menjalani kehidupan yang pedih
Yang sedang aku hadapi
Aku berjuang..
Untuk mengejar cita-citaku
Demi masa depanku
dan Untuk mengubah nasibku
Penderitaan yang ku hadapai..
Tidak berbanding
Dengan apa yang ku dapatkan
Suatu saat nant
Oleh Nurul Aziza
Aku berjuang..
Menjalani kehidupan yang pedih
Yang sedang aku hadapi
Aku berjuang..
Untuk mengejar cita-citaku
Demi masa depanku
dan Untuk mengubah nasibku
Penderitaan yang ku hadapai..
Tidak berbanding
Dengan apa yang ku dapatkan
Suatu saat nant
Perjalanan Hidup Oleh Nicma Faneri
PERJALANAN HIDUP
Oleh Nicma Faneri
Ku berjalan ..
berjalan terus tanpa henti
Sekalipun kaki telah lelah ..
lelah untuk menapaki jalanan yang berduri
Harus aku terjang
Kerikil-kerikil tajam
Yang menghadang..
ku tak akan lelah berjalan
Aku hanya inshan tuhan..
Berjalan sendiri dalam kesunyian
Mencari apa yang ku cari
Mencari mimpi yang telah pergi
Aku memiliki mimpi
ingin ku Raih mimpi itu
Namun..
Mimpi itu terlalu tinggi.
Mampukah aku..
Sampaikah tanganku
untuk meraih mimpi itu..
Mungkinkah?..
Oh Tuhan..
Engkau sang maha penyayang
Tempat di mana aku meminta dan mencurahkan segala kepenatan..
Tunjukan arah yang benar
Agar ku dapatkan jalan
Untuk meraih mimpi dan masa depan yang cerah ..
Oleh Nicma Faneri
Ku berjalan ..
berjalan terus tanpa henti
Sekalipun kaki telah lelah ..
lelah untuk menapaki jalanan yang berduri
Harus aku terjang
Kerikil-kerikil tajam
Yang menghadang..
ku tak akan lelah berjalan
Aku hanya inshan tuhan..
Berjalan sendiri dalam kesunyian
Mencari apa yang ku cari
Mencari mimpi yang telah pergi
Aku memiliki mimpi
ingin ku Raih mimpi itu
Namun..
Mimpi itu terlalu tinggi.
Mampukah aku..
Sampaikah tanganku
untuk meraih mimpi itu..
Mungkinkah?..
Oh Tuhan..
Engkau sang maha penyayang
Tempat di mana aku meminta dan mencurahkan segala kepenatan..
Tunjukan arah yang benar
Agar ku dapatkan jalan
Untuk meraih mimpi dan masa depan yang cerah ..
Kehidupan Oleh M Raja Pangestu
KEHIDUPAN
Oleh M Raja Pangestu
Ku bergulat melawan api
Api sempurna yg tiada tnding
Jikalau hidupku masih panjang
Kuingin bergulat melawan arang disana
Kulihat langit membelah cakrawala
Kicauan burung meneguhkanku
Dalam alunan keberanian
Ku akan melawan semuanya
Walau kadang rapuh
Hidupku harus berlanjut
Karna bilamana hidup adalah kesempatan
Ku takkan mau berkata tidak
Satu batu loncatan ku lewati
Satu rajutan kehidupan ku pelajari
Satu pertemuan takkan ku lupa
Karna Kehidupanku Adalah Kehidupanku
Oleh M Raja Pangestu
Ku bergulat melawan api
Api sempurna yg tiada tnding
Jikalau hidupku masih panjang
Kuingin bergulat melawan arang disana
Kulihat langit membelah cakrawala
Kicauan burung meneguhkanku
Dalam alunan keberanian
Ku akan melawan semuanya
Walau kadang rapuh
Hidupku harus berlanjut
Karna bilamana hidup adalah kesempatan
Ku takkan mau berkata tidak
Satu batu loncatan ku lewati
Satu rajutan kehidupan ku pelajari
Satu pertemuan takkan ku lupa
Karna Kehidupanku Adalah Kehidupanku
Butiran Kehidupan Oleh Ayu Andini Utami
BUTIRAN KEHIDUPAN
Oleh Ayu Andini Utami
Beranda hening menaburkan lamunan
Jarak yang menoleh hati terkikis sepi
Rindu dalam asa yang melambung menorehkan mimpi
Indah memang bak laksana lautan biru dengan berkas cahaya di atasnya
Sulit terasa nyayian hambar menggelora jiwa
Terjawab sudah dalam satu nuansa perisai cinta
Inilah kesabaran yang menggumam lara lewat tangisan doa
Batasan hidup yang ada melontarkan satu Tanya
Kapankah pengakhiran ini tiba seperti dalam ayatnya
Pengindahan nya akan datang tak disangka tak diduga
Air mata dalam balutan doa meyakini segalanya
Pantas tak pantaskah diri ini berdiri tegap dalam karunianya
Butiran hidup yang merekah lika-liku
Menyiratkan kenangan pembelajaran bearti
Tuhan ku yang Maha Agung
Lelah yang bersemayam lewat wajah telah sirna sudah
Untaian pena telah terukir dalam senyuman keharuan
Keabadian yang nyata membisu terlintasi keinginan
Dalam ratusan sabar dan satu keyakinan yang membuat tawa dihati
Jodohku akan segera datang menjemput di dunia masa depan
Oleh Ayu Andini Utami
Beranda hening menaburkan lamunan
Jarak yang menoleh hati terkikis sepi
Rindu dalam asa yang melambung menorehkan mimpi
Indah memang bak laksana lautan biru dengan berkas cahaya di atasnya
Sulit terasa nyayian hambar menggelora jiwa
Terjawab sudah dalam satu nuansa perisai cinta
Inilah kesabaran yang menggumam lara lewat tangisan doa
Batasan hidup yang ada melontarkan satu Tanya
Kapankah pengakhiran ini tiba seperti dalam ayatnya
Pengindahan nya akan datang tak disangka tak diduga
Air mata dalam balutan doa meyakini segalanya
Pantas tak pantaskah diri ini berdiri tegap dalam karunianya
Butiran hidup yang merekah lika-liku
Menyiratkan kenangan pembelajaran bearti
Tuhan ku yang Maha Agung
Lelah yang bersemayam lewat wajah telah sirna sudah
Untaian pena telah terukir dalam senyuman keharuan
Keabadian yang nyata membisu terlintasi keinginan
Dalam ratusan sabar dan satu keyakinan yang membuat tawa dihati
Jodohku akan segera datang menjemput di dunia masa depan
Arti Hidup Oleh Hiromi Elevenia Darmawan
ARTI HIDUP
Oleh Hiromi Elevenia Darmawan
Setiap insan yang bernyawa
Hanya singgah di alam sementara
Jarum jam terus berjalan
Tanpa peluit yang menghentikan
Langit biru
Tak jauh dari pandangan mata
Menghitam dengan sendirinya
Sebuah tanda keagunganNya
Jantung selalu berdetak
Tertidur maupun bernapas sesak
Tak akan pernah berhenti bergerak
Semua karena izin dariNya
Hidup ini
Terlalu singkat jika salah menjalani
Memikirkan hal yang terus membebani
Melakukan sesuatu yang tak perlu tuk didalami
Nafas ini
Menguatkan raga sejak dini
Tak akan bisa dengan sendiri
Tanpa kuasa Sang Ilahi Rabbi
Sudahkah
Kita menghitung nikmat yang tak terhitung banyaknya?
Sadarkah
Kita hanyalah makhluk yang diciptakan untuk mengabdi kepadaNya?
Dengan uang kita bisa membeli segalanya
Menikmati keinginan beraneka warna
Padahal akan dipertanggung jawabkan semua
Tanpa berbagi tak akan ada gunanya
Kematian
Akan mengejar setiap insan
Tak terkecuali semua utusan
Yang dibutuhkan hanyalah amal kebaikan
Kalam Illahi Rabbi
Sahabat sejati untuk kita melangkah
Semua takkan berarti
Tanpa ampunan dan ridhoNya
Oleh Hiromi Elevenia Darmawan
Setiap insan yang bernyawa
Hanya singgah di alam sementara
Jarum jam terus berjalan
Tanpa peluit yang menghentikan
Langit biru
Tak jauh dari pandangan mata
Menghitam dengan sendirinya
Sebuah tanda keagunganNya
Jantung selalu berdetak
Tertidur maupun bernapas sesak
Tak akan pernah berhenti bergerak
Semua karena izin dariNya
Hidup ini
Terlalu singkat jika salah menjalani
Memikirkan hal yang terus membebani
Melakukan sesuatu yang tak perlu tuk didalami
Nafas ini
Menguatkan raga sejak dini
Tak akan bisa dengan sendiri
Tanpa kuasa Sang Ilahi Rabbi
Sudahkah
Kita menghitung nikmat yang tak terhitung banyaknya?
Sadarkah
Kita hanyalah makhluk yang diciptakan untuk mengabdi kepadaNya?
Dengan uang kita bisa membeli segalanya
Menikmati keinginan beraneka warna
Padahal akan dipertanggung jawabkan semua
Tanpa berbagi tak akan ada gunanya
Kematian
Akan mengejar setiap insan
Tak terkecuali semua utusan
Yang dibutuhkan hanyalah amal kebaikan
Kalam Illahi Rabbi
Sahabat sejati untuk kita melangkah
Semua takkan berarti
Tanpa ampunan dan ridhoNya
Inilah Hidupku Oleh Nurul Aulia
INILAH HIDUPKU
Oleh Nurul Aulia
Aku inilah aku dengan sejuta kekurangan ku ..
Dengan jalan Hidup yang di penuhi tantangan dan rintangan ..
Menyusuri Dunia dengan kehidupan ku
Suka Dan Duka Ku lewati di Hidupku
Tuhan ....
Betapa Indah nya Kuasa mu
Kau memberikan banyak arti
Di kehidupan ku
Aku .. Ini lah dengan kehidupan
Kehidupan yang kadang
melelahkan .
Tapi itu semua harus aku jalani
Dengan penuh rasa syukur
Karena itu semua adalah jalan
Kehidupan ku
Oleh Nurul Aulia
Aku inilah aku dengan sejuta kekurangan ku ..
Dengan jalan Hidup yang di penuhi tantangan dan rintangan ..
Menyusuri Dunia dengan kehidupan ku
Suka Dan Duka Ku lewati di Hidupku
Tuhan ....
Betapa Indah nya Kuasa mu
Kau memberikan banyak arti
Di kehidupan ku
Aku .. Ini lah dengan kehidupan
Kehidupan yang kadang
melelahkan .
Tapi itu semua harus aku jalani
Dengan penuh rasa syukur
Karena itu semua adalah jalan
Kehidupan ku
Cermin Kehidupan Oleh Selvi Sasmanita Saputri
CERMIN KEHIDUPAN
Oleh Selvi Sasmanita Saputri
Berjalan
Menyusuri tebing - tebing dan jurang melewati jalan yang berliku
Bernapa
Menghirup udara yang tiada henti
Tanpa ada yang meminta ganti rugi
Berlari sekencang mungkin
Ketika yang kita harapkan tidak jadi kenyataan
Bosan
Ketika harus menuggu yang tidak pasti
Walaupun jalan begitu terjal
Demi mendapatkan kebahagiaan
Aku insan yang mencari kebahagiaan
dengan melewati lorong - lorong kehidupa
Oleh Selvi Sasmanita Saputri
Berjalan
Menyusuri tebing - tebing dan jurang melewati jalan yang berliku
Bernapa
Menghirup udara yang tiada henti
Tanpa ada yang meminta ganti rugi
Berlari sekencang mungkin
Ketika yang kita harapkan tidak jadi kenyataan
Bosan
Ketika harus menuggu yang tidak pasti
Walaupun jalan begitu terjal
Demi mendapatkan kebahagiaan
Aku insan yang mencari kebahagiaan
dengan melewati lorong - lorong kehidupa
Fragmen Sebuah Kehidupan Oleh Nurul Nasuha
FRAGMEN SEBUAH KEHIDUPAN
Oleh Nurul Nasuha
Kehidupan ini
Merupakan suatu anugerah
Anugerah yang tak terkira nilainya
Umpama bintang-bintang di langit malam
Umpama butir-butir pasir di tepian pantai
Pinjaman yang sangat berharga sesungguhnya
Daripada Sang Pencipta yang maha kuasa
Kehidupan ini
Kehidupan yang sangat indah
Kehidupan yang memerlukan penjelasan mutlak
Bagi memenuhi matlamat yang satu
Pengabdian diri seorang hamba
Yang daif sifatnya, yang kerdil rupanya
Kehidupan ini
Merupakan sesuatu yang fana'
Ia tidak kekal, ia tidak abadi
Ia tidak selama-lamanya di sini
Tika itu tiada apa yang dapat menghalang
Tika itu perginya jiwa yang tenang
Jiwa yang penuh Nur Illahi.
Oleh Nurul Nasuha
Kehidupan ini
Merupakan suatu anugerah
Anugerah yang tak terkira nilainya
Umpama bintang-bintang di langit malam
Umpama butir-butir pasir di tepian pantai
Pinjaman yang sangat berharga sesungguhnya
Daripada Sang Pencipta yang maha kuasa
Kehidupan ini
Kehidupan yang sangat indah
Kehidupan yang memerlukan penjelasan mutlak
Bagi memenuhi matlamat yang satu
Pengabdian diri seorang hamba
Yang daif sifatnya, yang kerdil rupanya
Kehidupan ini
Merupakan sesuatu yang fana'
Ia tidak kekal, ia tidak abadi
Ia tidak selama-lamanya di sini
Tika itu tiada apa yang dapat menghalang
Tika itu perginya jiwa yang tenang
Jiwa yang penuh Nur Illahi.
Melodi Kehidupan Oleh Sahbudin
MELODI KEHIDUPAN
Oleh Sahbudin
Hidup penuh perjuangan
Bagaikan sebait nada kehidupan
Semakin merdu dan semakin terpukau
Bagaikan gelora asmara yang membara
Andai aku bisa berguna
Meskipun hidup selalu kesusahan
Melodi-melodi kehidupan berdatangan
Karena hari esok ada kebahagiaan
Titik nada pun semakin hari berjatuhan
Banyak masalah pun akan berdatangan
Bagaikan tertusuk duri diatas kehidupan
Sehingga masalah datang dan menyakitkan
Hari demi hari pun berdatangan
Kehidupan semakin tak terlupakan
Walaupun 1000 tahun kehilangan
Begitu sempitnya sebuah kehidupan
Melodi - melodi kehidupan menghampiriku
Akan ku ukir sebuah kebahagiaan
Walaupun sulit merubah kehidupan
Sehingga terwujudlah sebuah melodi kehidupan
Oleh Sahbudin
Hidup penuh perjuangan
Bagaikan sebait nada kehidupan
Semakin merdu dan semakin terpukau
Bagaikan gelora asmara yang membara
Andai aku bisa berguna
Meskipun hidup selalu kesusahan
Melodi-melodi kehidupan berdatangan
Karena hari esok ada kebahagiaan
Titik nada pun semakin hari berjatuhan
Banyak masalah pun akan berdatangan
Bagaikan tertusuk duri diatas kehidupan
Sehingga masalah datang dan menyakitkan
Hari demi hari pun berdatangan
Kehidupan semakin tak terlupakan
Walaupun 1000 tahun kehilangan
Begitu sempitnya sebuah kehidupan
Melodi - melodi kehidupan menghampiriku
Akan ku ukir sebuah kebahagiaan
Walaupun sulit merubah kehidupan
Sehingga terwujudlah sebuah melodi kehidupan
Senin, 16 Maret 2015
Langganan:
Postingan (Atom)